Kembangkan Wisata Petik Jambu Kristal di Desa Jongggrangan, Klaten Utara - WisataHits
Jawa Tengah

Kembangkan Wisata Petik Jambu Kristal di Desa Jongggrangan, Klaten Utara

Klaten – Desa Juggrangan, Klaten Utara tidak hanya dikenal sebagai desa roti. Namun memiliki potensi petik buah jambu kristal yang dikembangkan di lahan seluas 6.000 meter persegi. Total ada 500 pohon di area tersebut.

Selain itu, terletak di sisi Jalan Sersan Sadikin di atas tanah bengkok milik Urusan Umum Pemerintah Desa (Kaur) Desa Jongrangan dan Kepala Perencanaan Haryoko, 41.

“Buah jambu kristal ini sudah berkembang selama lima tahun. Namun sebelumnya disewakan untuk menanam tebu dan kemudian menanam singkong. Namun pada akhirnya saya memutuskan untuk mengembangkan buah jambu kristal yang lebih menjanjikan,” jelas Haryoko, Selasa (5/7).

Haryoko menjelaskan, buah jambu kristal dipilih karena tidak mengenal musim. Jadi bisa dipanen setiap tahun. Setidaknya dalam satu tahun setiap tanaman bisa dipanen hingga tiga kali lipat dengan jumlah 100 kilogram (kg). Bahkan, dia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 15 juta dari penjualan hasil panen buah jambu kristal.

“Kalau dulu tanahnya disewakan untuk tebu, setahun hanya Rp 3 juta. Sedangkan jika ditanam singkong, mereka hanya mendapat sekitar Rp 5 juta. Buah jambu kristal yang baru dikembangkan ini bisa meningkatkan penjualannya berkali-kali lipat,” kata Haryoko.

Setiap kali panen, Haryoko menjualnya tepat di pinggir jalan tempat menanam buah jambu kristal. Tergantung kualitasnya, harganya antara Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kg. Belum lama ini, rombongan turis asal Trucuk datang untuk memetik buah jambu kristal.

“Jadi saya hanya menunggu di sela-sela sambil menunggu mereka selesai memetik buah jambu kristal. Kemudian harga dipatok Rp 12.000 – Rp 13.000 per kg. Ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata mengoleksi jambu kristal karena masih langka di Klaten,” ujarnya.

Diakuinya, mengembangkan wisata panen jambu kristal memang tidak mudah. Melalui media sosial, ia belajar menanam buah sendiri. Anda juga harus berhadapan dengan lalat buah, yang bisa membuat jambu kristal busuk jika terlambat dibungkus plastik saat akan matang. (ren/adi/bendungan)

Klaten – Desa Juggrangan, Klaten Utara tidak hanya dikenal sebagai desa roti. Namun memiliki potensi petik buah jambu kristal yang dikembangkan di lahan seluas 6.000 meter persegi. Total ada 500 pohon di area tersebut.

Selain itu, terletak di sisi Jalan Sersan Sadikin di atas tanah bengkok milik Urusan Umum Pemerintah Desa (Kaur) Desa Jongrangan dan Kepala Perencanaan Haryoko, 41.

“Buah jambu kristal ini sudah berkembang selama lima tahun. Namun sebelumnya disewakan untuk menanam tebu dan kemudian singkong. Namun pada akhirnya saya memutuskan untuk mengembangkan buah jambu kristal yang lebih menjanjikan,” jelas Haryoko, Selasa (5/7).

Haryoko menjelaskan, buah jambu kristal dipilih karena tidak mengenal musim. Jadi bisa dipanen setiap tahun. Setidaknya dalam satu tahun hingga tiga kali panen dengan total 100 kilogram (kg) per panen. Bahkan, dia bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 15 juta dari penjualan hasil panen buah jambu kristal.

“Kalau dulu tanahnya disewakan untuk tebu, setahun hanya Rp 3 juta. Sebaliknya, jika ditanami singkong, mereka hanya mendapat sekitar Rp 5 juta. Buah jambu kristal yang baru dikembangkan ini bisa meningkatkan penjualannya berkali-kali lipat,” kata Haryoko.

Setiap kali panen, Haryoko menjualnya tepat di pinggir jalan tempat menanam buah jambu kristal. Tergantung kualitasnya, harganya antara Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kg. Belum lama ini, rombongan turis asal Trucuk datang untuk memetik buah jambu kristal.

“Jadi saya hanya menunggu di sela-sela sambil menunggu mereka selesai memetik buah jambu kristal. Kemudian harga dipatok Rp 12.000 – Rp 13.000 per kg. Ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata mengoleksi jambu kristal karena masih langka di Klaten,” ujarnya.

Diakuinya, mengembangkan wisata panen jambu kristal memang tidak mudah. Melalui media sosial, ia mulai belajar menanam buah sendiri. Anda juga harus berhadapan dengan lalat buah, yang bisa membuat jambu kristal busuk jika terlambat dibungkus plastik saat akan matang. (ren/adi/bendungan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button