UGM kembali melayani mahasiswa KKN di pulau terluar Indonesia Timur - WisataHits
Yogyakarta

UGM kembali melayani mahasiswa KKN di pulau terluar Indonesia Timur

YOGYAKARTA, PASJABAR.COM – Sebanyak 27 mahasiswa KKN PPM UGM melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

Kabupaten ini dikenal sebagai pulau terluar di Indonesia bagian timur. Para mahasiswa ini akan mengabdi di empat desa di Kecamatan Hawu Mehara, yakni Desa Tanajawa, Desa Lobohede, Desa Molie dan Desa Pedarro. Sebelum melakukan kegiatan KKN, pada Jumat (29/6) pekan lalu.

Para siswa diterima langsung oleh Bupati Kabupaten Sabu Raijua Nicodemus Rihi Heke dan Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale di kompleks kantor Bupati. Mahasiswa ini dilatih langsung oleh Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM UGM Sabu Raijua, Dr. Widya Nayati, MA

Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan, Jumat (1/7), Widya Nayati mengatakan program kegiatan KKN kali ini merupakan lanjutan dari kegiatan KKN sebelumnya yang dilakukan sejak tahun 2020. Tema besar kegiatan KKN PPM UGM ini adalah program pemberdayaan perempuan dalam mencapai keberlanjutan kesejahteraan melalui pariwisata.

Menurut Widya, tema ini menggabungkan keinginan untuk membantu pemerintah memerangi stunting, ketahanan pangan, kesejahteraan melalui hidup sehat secara berkelanjutan, dan kemauan masyarakat untuk mengelola properti pariwisata secara berkelanjutan dan berkelanjutan.

“Kami berharap kawasan Sabu Raijua sebagai kawasan kedua paling selatan di Indonesia menjadi destinasi wisata edupark. Wisatawan bisa belajar tentang alam dan budaya Sabu Raijua,” ujarnya.

Bagi warga sekitar, kata Widya Nayati, kehadiran wisatawan di Sabu Raijua bisa dijadikan wahana untuk belajar dan berkembang di kawasan tersebut. Tentunya masyarakat Sabu Raijua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang terus berkembang di daerahnya.

Selain itu, 27 mahasiswa KKN PPM UGM di Sabu Raijua akan melakukan program terkait pengembangan pariwisata Edupark, pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung kesehatan keluarga dan anak, pengembangan generasi cerdas, dan pemanfaatan sumber daya alam. sumber daya, Pengembangan Masyarakat ekonomi dan Pusat Pendidikan Sampah.

Sementara itu, empat program unggulan yang dilaksanakan adalah pembuatan tugu peringatan dengan desain meniru Kalebamadja dan sosialisasi kesehatan reproduksi bagi remaja, Festival Lampion, dan pengembangan UMKM Gula Shabu.

Terkait program pemberdayaan UMKM, kata Widya, mahasiswa KKN akan memberikan dukungan dan pelatihan pengemasan sabu yang siap dijadikan barang oleh-oleh wisata. “Kemasannya lebih ringkas, lebih ringan, dan lebih bagus untuk sabu,” jelasnya.

Kegiatan pemberdayaan bagi pelaku UMKM ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan anggota masyarakat Sabu Raijua untuk secara mandiri mengembangkan potensi-potensi usaha yang dapat dikembangkan.

“Mahasiswa KKN UGM hanya membawa ide untuk mengembangkan potensi lokal yang belum dikembangkan oleh masyarakat,” ujar Dosen Arkeologi UGM dan Direktur Pusat Studi Wanita UGM ini.*

Cetak ramah, PDF & email

Source: pasjabar.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button