Sektor pariwisata dalam perjalanan menuju kebangkitan - WisataHits
Yogyakarta

Sektor pariwisata dalam perjalanan menuju kebangkitan

Sektor pariwisata dalam perjalanan menuju kebangkitan

JAKARTA – Sektor pariwisata berangsur pulih setelah pandemi Covid-19 mereda. Kini setelah Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, tumbuh harapan akan kebangkitan sektor pariwisata.

Keputusan pencabutan PPKM ditanggapi dengan prospek positif bagi ekosistem pariwisata. Menjaga Tourism and Aviation yakni PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney optimistis pariwisata bisa pulih sepenuhnya setelah pembatasan dicabut.

“Saya kira ini (pencabutan PPKM) sangat bagus. Karena kita tahu sektor yang paling terpukul dalam pandemi ini adalah pariwisata,” kata Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Injourney Tourism, Jumat (6/1).

Dengan dicabutnya PPKM, Maya yakin pergerakan pariwisata akan semakin agresif. Pada akhirnya, Maya pun beralasan bahwa ini bisa menciptakan pemerataan ekonomi.

“Pergerakan wisatawan domestik dan mancanegara juga akan semakin agresif. Kami berharap untuk melihat pemulihan umum pada tahun 2024,” kata Maya.

Pandemi Covid-19 telah memukul keras industri pariwisata. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman turun tajam hingga 75 persen menjadi 4,02 juta orang sepanjang 2020. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kinerja tahun 2019 yang mencapai 16,10 juta kunjungan.

Saat pandemi Covid-19 mulai terkendali di tanah air dan dunia, kunjungan wisatawan mancanegara perlahan meningkat. Jumlah kunjungan wisman pada Januari-November 2022 sebanyak 4,6 juta orang, naik 228,30 persen dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya 1,39 juta kunjungan.

PT Angkasa Pura (API) I (Persero) yang juga menjadi anggota menjaga Injourney, Faik mengatakan proses administrasi di bandara menjadi lebih mudah dengan dicabutnya PPKM tersebut. Dia memastikan AP I bisa mengatur kembali penerbangan yang masuk ke Bali dari penerbangan internasional dengan menambah frekuensi.

“Oleh karena itu, saya menyambut baik pencabutan PPKM ini. Namun, kami tetap memastikan protokol kesehatan diterapkan di bandara,” kata Faik.

Dalam kesempatan tersebut, Faik menyinggung kekhawatiran sejumlah pihak terkait ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang dimaksudkan untuk mengganggu sektor pariwisata. Dalam KUHP terbaru ada pasal perzinahan yang menyatakan bahwa seks di luar nikah dapat menyebabkan satu tahun penjara.

Menurut Faik, pengaturan KUHP tidak mempengaruhi kedatangan orang asing (WNA), bahkan ke Bali yang merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara. Faik mengatakan, sejak bandara Bali membuka penerbangan internasional pada April 2022, kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat hingga akhir 2022.

“Ini meniadakan masalah KUHP baru dengan persyaratan kurang nyaman bagi orang asing, tapi dibandingkan lalu lintas turis asing yang secara statistik datang, tidak ada gangguan,” kata Faik.

Faik mengumumkan puncak kedatangan wisatawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada Desember 2022. “Desember 2022 akan menjadi puncak turis asing di Bali. Rata-rata per hari sekitar 25.276 penumpang per hari,” kata Faik.

Faik menyebut angka tersebut mendekati periode 2019. Ia menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari China, Korea, dan Jepang pada 2019 masih normal. Hanya saja, diakui Faik, saat ini wisman sudah masuk dari semua negara kecuali China, Korea, Jepang yang masih terbatas. “Saat ini wisman masih banyak didominasi oleh wisman Eropa,” kata Faik.

Khusus periode Natal dan Tahun Baru 19-31 Desember 2022, AP I melayani sekitar 2,4 juta penumpang. Sekitar 1,9 juta orang adalah penumpang domestik dan sekitar 443.000 adalah penumpang internasional.

“Faktanya (masa Nataru) saluran domestik masih dominan. Mayoritas nomor internasional lewat Bali,” kata Faik.

Gunakan momentumnya

Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian mengatakan, kebijakan penarikan PPKM akan berdampak positif pada beberapa sektor seperti pariwisata. Ia meyakini ada kaitan antara pencabutan PPKM dengan peningkatan kinerja pariwisata pada 2023.

Menurutnya, ada tiga faktor dalam pencabutan PPKM yang bisa mendorong pariwisata berkembang. Pertama, pencabutan PPKM berarti pelepasan mobilitas dan kuota kota tujuan wisata yang tentunya akan meningkatkan minat wisatawan.

Kedua, dalam beberapa tahun terakhir, orang umumnya secara psikologis tertarik untuk bepergian. Ketiga, pencabutan PPKM menyiratkan pemerintah telah berhasil menangani Covid-19. Hal ini meningkatkan rasa aman bagi wisatawan.

“Oleh karena itu, pencabutan PPKM tersebut dapat dilihat sebagai dorongan yang tepat untuk memuaskan dahaga wisatawan akan wisata,” kata Hetifah, Jumat (6/1).

Meski demikian, mantan Ketua Panitia Revitalisasi Pariwisata DPRRI itu mengingatkan seluruh pemangku kepentingan agar tidak kehilangan momentum untuk merevitalisasi pariwisata. Menurutnya, ada empat langkah yang harus diperhatikan oleh perusahaan pariwisata.

Pertama, tren pariwisata sangat memperhatikan keamanan dan kebersihan, sehingga standar CHSE harus diterapkan dengan baik. Kedua, pemasaran paket wisata harus mampu memanfaatkan media sosial karena masyarakat semakin tergantung pada dunia digital.

Selain itu, fasilitas penunjang kegiatan wisata seperti toilet, hotel, tempat ibadah, restoran, toko souvenir dan sarana transportasi. Keempat, persaingan dan inovasi produk wisata pascapandemi harus terus menguasai pasar.

Ia yakin Berau Tour di Kalimantan Timur bisa menjadi contoh yang baik untuk menangkap momentum. Penerbangan ke Kalimarau Berau meningkat. Tahun ini, Berau mendapat anggaran pemeliharaan jalan dari Tanjung Redeb hingga Talisayan. “Tentunya sarana dan prasarana pendukung sangat membantu perkembangan pariwisata Berau,” kata Hetifah.

Ia berharap berbagai pihak dapat mengkoordinasikan kebijakannya dan menginformasikan kepada publik secara komprehensif. Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat terjadi ketidakpastian harga tiket kawasan Labuan Bajo dan Candi Borobudur.

“Untuk menangkap dinamika pasca PPKM ini, jangan ada lagi kerancuan kebijakan dan informasi terkait pariwisata,” kata Hetifah. Lanjut membaca’;

“).attr({ ketik: ‘text/javascript’, src: ‘ }).prependTo(“head”); if ($(“.instagram-media”).length > 0) $(“”).attr ({ type: ‘text/javascript’, src: ‘ }).prependTo(“head”); $(document).on(“click”, “.ajaxContent”, function
this.height = 640;
this.muted = true;
//console.log(this.videoHeight);
}

);
window.onload = function() {
var videos = document.getElementsByTagName(“video”),
fraction = 0.8;

function checkScroll() {
if (videos.length > 0) { untuk (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > pecahan) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener(‘scroll’, checkScroll, false); window.addEventListener(‘resize’, checkScroll, false); }; jendela.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: ‘700754587648257’, xfbml: true, versi: ‘v14.0’ }); }; (fungsi(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; }js = d. buatElemen; js.id = id; js.src = ” fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (dokumen, ‘script’, ‘facebook-jssdk’)); $(“.share_it a,.share-open-fix li”).on (“klik”, function() { url = window.location.href; s = $(this).parents(“div.blok_quot”).children(“div.blog-post-actions”).children(“div .tarik ke kiri”).teks().ganti(/[^a-z0-9\s]/gi, ”).ganti(/[_\s]/g, ‘+’); c = $(this).parents(“div.block_quot”).children(“div.quote-text”).text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, ”).ganti(/[_\s]/g, ‘+’); konten = c + ” – ” + s; if ($(this).children().hasClass(“fa-facebook”)) { img = document.querySelector(“meta[property=’og:image’]”).getAttribute(“content”); FB.ui({ method: ‘share_open_graph’, action_type: ‘og.shares’, action_properties: JSON.stringify({ object: { ‘og:url’: url, ‘og: title’: “”, ‘og:description’: c, ‘og:og:image:width’: ‘610’, ‘og:image:height’: ‘409’, ‘og:image’: img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass(“fa-twitter”)) { window.open(” + konten + ” ” + url); } else if ($(this).children().hasClass(“fa-whatsapp”)) { window.open(” + content + ” ” + url + “?utm_source=whatsapp”); } return false; }) ;});

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button