Tren peningkatan mingguan kasus Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia - WisataHits
Jawa Timur

Tren peningkatan mingguan kasus Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia

Data peningkatan mingguan kasus positif di seluruh dunia yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Dalam 28 hari, penambahan kasus di Indonesia meningkat 620 persen. Bangladesh diikuti dengan peningkatan 55 persen dalam kasus dalam 22 hari, sementara Inggris melihat kasus meningkat menjadi 380 persen dalam 23 hari. Kemudian Italia menambahkan 241 persen kasusnya dalam 25 hari, Jerman naik 209 persen dalam 22 hari, Amerika Serikat naik 14 persen dalam delapan hari kasus yang dikonfirmasi.

Data mingguan yang tercatat di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga. Singapura meningkatkan kasusnya sebesar 116 persen dalam 18 hari dan Malaysia sebesar 49 persen dalam 19 hari.

“Ini menjadi perhatian penting karena dengan meningkatnya kasus di beberapa negara tersebut kita perlu waspada lagi dan ini membuktikan bahwa Covid-19 masih ada,” kata Wiku dalam keterangan pers perkembangan Dispatch Covid -19, Jumat ( 07/01/2022). .

Di Indonesia saja, kasus harian terus mencapai 2.000 kasus selama dua hari berturut-turut.

Meski jumlah itu tidak lebih tinggi dari puncak kasus sebelumnya, musim liburan sekolah cenderung meningkatkan mobilitas masyarakat ke tempat-tempat wisata. Selain itu, mendekati Idul Adha tentunya akan meningkatkan aktivitas masyarakat.

Dengan lonjakan kasus saat ini, penting untuk melihat kembali pengalaman selama periode yang sama tahun lalu. Dengan puncak tertinggi pada Juli 2021 dan kasus melebihi 1 juta dalam satu bulan. Dari perkembangan grafik kasus per bulan dari Mei hingga Juni 2021, peningkatannya melebihi 200.000 kasus, dari 153.000 menjadi 356.000 kasus selama 2 bulan. Jumlah ini mencapai puncaknya pada Juli 2021 hingga peningkatannya melebihi 1 juta kasus pada Juli 2021.

“Ingat kasus positif ini baru turun setelah 3 bulan tahun lalu. Peningkatan kasus ini terjadi setelah Idul Fitri dan Idul Adha serta diperparah dengan musim liburan sekolah,” jelas Wiku.

Dibandingkan tahun ini, kabar baiknya adalah angka untuk periode bulanan yang sama jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu mencapai 350.000 kasus bulanan, Juni ini turun menjadi 31.000 kasus bulanan. Bahkan angka Mei lalu bahkan lebih rendah, hanya 8.000 kasus bulanan.

“Angka yang rendah tahun ini dibandingkan tahun lalu menunjukkan bahwa kami lebih tangguh dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik. Namun di sisi lain, kita harus waspada karena peningkatan lebih dari 23.000 kasus dalam satu bulan menunjukkan tingkat penularan yang semakin meluas di masyarakat,” lanjut Wiku. (dfn/ipg)

Source: www.suarasurabaya.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button