Tiga desa di Dukun Magelang menindak aktivitas penambangan di Sungai Tlingsing

Wartawan Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Sejumlah warga lereng Merapi menggelar unjuk rasa menentang aktivitas penambangan di Sungai Tlingsing di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

Aksi tersebut dilakukan oleh tiga desa yakni Desa Sengi, Desa Paten dan Desa Sewukan pada Kamis (11/03/2022) di depan kantor Balai Desa Paten.

Imbauan bantahan itu ditujukan untuk melindungi Sungai Tlingsing yang diduga digunakan sebagai kawasan pertambangan.

Upaya itu juga dituangkan dalam spanduk bertuliskan “Simpan Garis Keras Tlising” dan “Tolak Izin Tambang Tlising”.

Kepala Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Sengi, Paten, dan Sewukan Sudasri mengatakan, Sungai Tlingsing merupakan mata pencaharian warga sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

“Mata airnya dimanfaatkan warga, berapa hektar yang digunakan untuk pengairan sawah dan tegalan, tiga desa sudah ribuan hektar. Dikatakan bahwa Sungai Tlingsing adalah harga tetap, yang merupakan sumber kehidupan kita,” katanya dalam pertemuan lokal, Kamis (11/3/2022).

Menurutnya, kekayaan Kali Tlingsing tidak sebatas itu. Namun masih banyak potensi yang bisa digali.

“Bahkan bisa dijadikan tempat edukasi, bisa dijadikan wisata edukasi, ekonomi pasti jelas,” ujarnya.

Menurutnya, jika Sungai Tlingsing dijadikan kawasan pertambangan, lain cerita.

Karena itu hanya akan menciptakan kemiskinan bagi masyarakat.

“Karena menurut kami jika Sungai Tlingsing ditambang bukannya menciptakan lapangan kerja, justru akan menciptakan kemiskinan di masa depan,” lanjutnya.

Penolakan keras terhadap penambangan oleh penduduk hanya ada untuk melindungi Sungai Tlingsing dari aktivitas berbahaya.

Pasalnya, sungai ini merupakan satu-satunya sungai di kawasan Merapi yang masih terjaga kelestariannya secara alami.

Source: news.google.com