Dukung Pariwisata Daerah di Pulau Sumba, Ketua DPRD Sumut: Harus Gotong Royon - WisataHits
Yogyakarta

Dukung Pariwisata Daerah di Pulau Sumba, Ketua DPRD Sumut: Harus Gotong Royon

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – DPRD Kabupaten Sumba Timur mendukung gagasan membangun dan mengembangkan pariwisata di Pulau Sumba secara terpadu.

Pengembangan pariwisata Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dilakukan secara bersama-sama.

Dukungan tersebut disampaikan Ketua DPRD Sumba Timur Ali Oemar Fadaq setelah pemerintah kabupaten di Pulau Sumba sepakat bekerja sama dalam penyelenggaraan pariwisata berkelanjutan bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Baca Juga: Peduli Disabilitas, PLN Gandeng TP PKK Natal Bareng di SLB Kanatang Sumba Timur

“Kami mendukung upaya bersama untuk bersama-sama menata pariwisata di Pulau Sumba dan bekerja sama secara regional. Ini tentu lebih baik daripada masing-masing kabupaten bekerja sendiri-sendiri,” kata Ali Oemar Fadaq kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 16 Desember 2022.

Ali Oemar Fadaq mengatakan Pulau Sumba sebagai pulau terindah di dunia memiliki berbagai potensi wisata, baik alam dan budaya, serta kearifan lokal. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan manusia dan daerah.

Namun, jika pengembangan pariwisata dilakukan secara parsial, maka percepatan untuk mendukung percepatan perekonomian tidak akan dapat terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, Bupati Sumba Timur, Drs Khristofel Praing, M.Si., menyampaikan gagasan tersebut pada Workshop Percepatan Pembangunan Pariwisata Untuk Pengentasan Kemiskinan di Pulau Sumba yang dilaksanakan pada 13 Desember 2022 di Auditorium Sekolah Pascasarjana, Gadjah Universitas Mada Yogyakarta.

Seminar dan lokakarya tersebut menghadirkan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia Sandiaga Uno dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai pembicara utama.

Baca Juga: SID & Marungga Gelar Workshop Pengembangan Pendidikan Inklusif Sekolah Adat Marapu di Sumba Timur

Bupati Praing mengatakan kepada POS-KUPANG.COM bahwa ada kesadaran bersama di antara pemerintah empat kabupaten di Sumba untuk bersama-sama mengembangkan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.

“Selama ini orientasinya masih parsial. Sekarang kita koreksi karena tidak mungkin kita bisa bersaing atau lebih cepat jika kita mengembangkan sektor pariwisata kita sendiri,” kata Bupati Praing.

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta mendukung mereka dengan spesifikasi program pariwisata mereka dengan memberikan ruang kerjasama untuk mengembangkan konsep bersama untuk empat kabupaten tentang bagaimana mempercepat pembangunan pariwisata untuk mengatasi kemiskinan.

Bupati Praing mengatakan, konsep ini sebenarnya bukan hal baru bagi para pemimpin di Pulau Sumba.

“Sebenarnya ide ini sudah ada sejak lama, kita realisasikan bersama. Cuma kita belum ketemu langsung dan yang kedua di Gajah Mada ada program pasca sarjana yang fokus di bidang pariwisata mereka melihat Sumba punya potensi apalagi di Sumba Barat Daya dan Sumba Timur bahkan di daerah lain sudah pernah bersinergi,” terangnya. Bupati von Praing.

Dikatakannya, dengan kesadaran bersama membangun secara sinergis, akan tumbuh suasana yang kondusif dan pengembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga: Pemkab Sumba Timur Terus Sosialisasikan Vaksinasi Covid-19

“Memang kita sadar bahwa kita hanya bisa bersama dan tidak boleh terjebak dalam ruang teritorial,” kata mantan birokrat itu.

Padahal, lanjut Bupati Praing, pihaknya merekomendasikan agar Pulau Sumba memiliki Sumba Tourism Council.

“Ini semacam quasi-government khusus untuk pariwisata. Kami berharap ini akan menjadi sekuel. Jadi siapa yang jadi bupati nanti kita punya dewan pariwisata berkelanjutan di Sumba ya ujung-ujungnya untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

Strategi pengembangan pariwisata Sumba sebagai kawasan terpadu yang dilakukan bersama oleh seluruh kabupaten telah dirumuskan beberapa tahun lalu. Strategi pengembangan wilayah dinilai lebih efektif dalam mengoptimalkan potensi wisata yang ada, karena tidak lagi didasarkan pada pendekatan wilayah administratif. (ian)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya BERITA GOOGLE

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button