Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Lurik Tlingsing Klaten - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Lurik Tlingsing Klaten – Solopos.com

Bepergian sambil belajar adalah keuntungan bagi wisatawan.

Selasa, 30 Agustus 2022 – 16:46 WIB


Penulis:
Ita Cika Amalina

Editor: Ponco Suseno | Solopos.com

SOLOPOS.COM – Penenun menenun kain lurik. (Spesial/siklimis.com)

Solopos.com, Klaten — Bepergian sambil belajar merupakan keuntungan bagi wisatawan. Salah satunya belajar tentang pembuatan Kain Lurik di Desa Wisata Tlingsing Lurik Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.

Dilaporkan oleh Ensiklopedia Nasional IndonesiaKain lurik merupakan produk benang tenun dari Jawa Tengah dengan motif dasar garis-garis atau kotak-kotak warna muram, umumnya warna benang yang berbeda.

Kata lurik berasal dari kata rik yang berarti garis atau parit. Garis atau parit diartikan sebagai pagar atau tempat berteduh bagi pemakainya. Wilayah distribusi Lurik meliputi Yogyakarta, Solo, dan Tuban.

Salah satu daerah di daerah Solo tempat pembuatan kain lurik adalah desa Tlingsing. Desa Tlingsing terletak di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Desa Tlingsing merupakan desa yang memproduksi kain lurik.

Dari kain lurik, Desa Tlingsing dijadikan sebagai desa wisata. Wisatawan bisa datang ke Desa Tlingsing untuk melihat dan belajar cara membuat kain lurik. Wisatawan dapat mempelajari cara membuat kain lurik mulai dari pencelupan hingga penenunan.

Baca Juga: Lumut di Klaten Jadi Tempat Wisata Dengan Omzet Rp 500.000/Minggu

Dilaporkan dari laporan tugas akhir yang berjudul Potensi dan Pengembangan Desa Wisata Lurik Tlingsing Kabupaten Klaten oleh Lina Widyastuti pada tahun 2015 ada dua ruang pamer di Desa Tlingsing. dalam ruang pamer Dalam hal ini, kain lurik akan disimpan dan dipajang.

Mulai dari serbet kain, baju, tas, dompet dan berbagai jenis kain bergaris dipamerkan ruang pamer das. Wisatawan juga bisa membeli kain lurik di ruang pamer.

Kawasan Desa Tlingsing dikelilingi oleh perbukitan dan persawahan. Sehingga penduduk desa dapat mencari nafkah dari bertani.

Masyarakat telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menata Desa Tlingsing dan mengubahnya menjadi desa wisata. Festival Lurik yang diselenggarakan pada 29 Oktober 2009 mendapat respon positif. Setelah festival, banyak orang datang ke desa Tlingsing.

Baca Juga: Siap-siap! Tahun depan akan ada festival besar UKM di Klaten

Transformasi Desa Tlingsing menjadi desa wisata kembali pada gagasan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi. LSM Gita Pertiwi juga berperan sebagai fasilitator dan fasilitator kemajuan ekonomi masyarakat pedesaan.

Gita Pertiwi mengembangkan dan mengemas potensi yang ada di Desa Tlingsing menjadi paket wisata Desa Lurik.

Hanya untukmu

Inspiratif & informatif

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button