Terowongan Nur Mentaya meningkatkan perekonomian nasional
SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta segera menyiapkan kawasan Terowongan Nur Mentaya yang merupakan ikon wisata baru di Sampit. Kawasan tersebut dilengkapi penerangan jalan umum sepanjang hampir tiga kilometer dengan bentuk melengkung hingga ke tengah jalan, sehingga pada malam hari terlihat seperti terowongan lampu.
“Kami berharap pemkab secara bertahap akan menyiapkan objek wisata baru di Terowongan Nur Mentaya, jangan sampai objek wisata itu lama-lama kehilangan daya tariknya, meski lampunya dibangun dengan baik,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kotim H. Sanidin, Selasa (24/1).
Menurutnya, daya tarik wisata Terowongan Nur Mentaya juga mampu menggerakkan perekonomian nasional, terlihat ratusan pedagang bermunculan di kawasan sepanjang tiga kilometer itu dengan berjualan. Hal ini dirasa perlu mengingat saat ini perhatian masyarakat mulai beralih pada persepsi permukiman kumuh karena belum adanya regulasi bagi pedagang di kawasan tersebut.
“Kawasan Terowongan Nur Mentaya perlu ditata sebagai bangunan tempat orang berjualan barang agar lebih menarik, dan kawasan sekitar juga perlu dijaga agar selalu bersih, terutama menghindari sampah pedagang yang berserakan. jalanan,” kata Sanidin.
Politisi Partai Gerindra itu pun menyarankan pemerintah Kotim untuk mengeluarkan aturan khusus terkait pengelolaan lingkungan. Sekalipun lahan di kawasan tersebut adalah milik warga, penataan pertamanan dapat dilakukan jika ada komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga estetika kawasan selalu terjaga.
“Kami berharap kerjasama antara pemerintah kota dan pemerintah daerah dapat melestarikan keindahan situs Terowongan Nur Mentaya sehingga membawa manfaat yang besar bagi daerah dan masyarakat kita,” harap Sanidin. (bah/ans/kpg)
SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta segera menyiapkan kawasan Terowongan Nur Mentaya yang merupakan ikon wisata baru di Sampit. Kawasan tersebut dilengkapi lampu jalan umum sepanjang hampir tiga kilometer dengan bentuk melengkung hingga ke tengah jalan, sehingga pada malam hari terlihat seperti terowongan lampu.
“Kami berharap pemkab secara bertahap akan menyiapkan objek wisata baru di Terowongan Nur Mentaya, jangan sampai objek wisata itu lama-lama kehilangan daya tariknya, meski lampunya dibangun dengan baik,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kotim H. Sanidin, Selasa (24/1).
Menurutnya, daya tarik wisata Terowongan Nur Mentaya juga mampu menggerakkan perekonomian nasional, terlihat ratusan pedagang bermunculan di kawasan sepanjang tiga kilometer itu dengan berjualan. Hal ini dirasa perlu mengingat saat ini perhatian masyarakat mulai beralih pada persepsi permukiman kumuh karena belum adanya regulasi bagi pedagang di kawasan tersebut.
“Kawasan Terowongan Nur Mentaya perlu ditata sebagai bangunan tempat orang berjualan barang agar lebih menarik, dan kawasan sekitar juga perlu dijaga agar selalu bersih, terutama menghindari sampah pedagang yang berserakan. jalanan,” kata Sanidin.
Politisi Partai Gerindra itu pun menyarankan pemerintah Kotim untuk mengeluarkan aturan khusus terkait pengelolaan lingkungan. Sekalipun lahan di kawasan tersebut adalah milik warga, penataan pertamanan dapat dilakukan jika ada komunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga estetika kawasan selalu terjaga.
“Kami berharap kerjasama antara pemerintah kota dan pemerintah daerah dapat melestarikan keindahan situs Terowongan Nur Mentaya sehingga membawa manfaat yang besar bagi daerah dan masyarakat kita,” harap Sanidin. (bah/ans/kpg)
Source: news.google.com
