Inilah kunci untuk mengembangkan kewirausahaan di desa wisata - WisataHits
Yogyakarta

Inilah kunci untuk mengembangkan kewirausahaan di desa wisata

Menparekraf Sandiaga Uno pada peragaan busana produk lokal di salah satu side event G20, UKM Future Village pada Kamis (17/11/2022).  (Liputan6/Benedikta Miranti)

Perbesar

Menparekraf Sandiaga Uno pada peragaan busana produk lokal di salah satu side event G20, UKM Future Village pada Kamis (17/11/2022). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar pelatihan tahap kedua bagi para pemangku kepentingan pariwisata di kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP) dan mendorong pemangku kepentingan desa wisata untuk menemukan dan mengenali potensi pengembangan desa untuk mengusulkan proyek untuk mengembangkan desa wisata mandiri.

Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan Desa Wisata dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tanggal 22-27 Oktober dan 23-28 Oktober 2022 untuk 20 desa/desa wisata dan bertempat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pelatihan kewirausahaan ini merupakan kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang bertujuan untuk mendukung peningkatan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidang pariwisata dan industri kreatif.

Acara ini merupakan bagian dari program Pengembangan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjutan (P3TB) yang sebelumnya disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno meliputi 6 destinasi wisata prioritas mulai dari Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi .

“Melalui berbagai pelatihan yang ditawarkan, kami berharap desa atau desa wisata dapat terus berbenah, meningkatkan keterampilan dan kapasitas sehingga menjadi desa wisata yang mandiri, berdaya saing dan menjadi lokomotif revitalisasi ekonomi sektor Parekraf,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dikutip Senin (24/10/2022).

Kualitas dan kompetensi sumber daya manusia kepariwisataan sangat berperan dalam pembinaan dan pengembangan kepariwisataan, termasuk di desa wisata. Demikian disampaikan Komisioner Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif/Baparekraf, Martini Mohamad Paham dalam kesempatan lain.

“Upaya menghubungkan desa dengan pariwisata dapat dilakukan dengan pendekatan 3C (Commitment, Competence, Champion). Yaitu membangun komitmen pemerintah daerah yang didukung dengan kompetensi masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. Kemudian champion dengan menciptakan agen perubahan melalui komunitas unggul yang berkontribusi terhadap perekonomian,” jelasnya.

Mengenai juara yang dimaksud, akan dipilih 1 juara lokal dari masing-masing desa liburan yang mengikuti pelatihan. Juara lokal ini menjadi leader dari 15 peserta atau perwakilan dari masing-masing desa wisata.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button