Tebing Cluwakan, wisata tersembunyi menghadap bebatuan eksotis - KUPASS - WisataHits
Yogyakarta

Tebing Cluwakan, wisata tersembunyi menghadap bebatuan eksotis – KUPASS

Tepus, (kupass.com) – Nama Pantai Cluwakan mungkin tidak sepopuler destinasi wisata pantai lainnya seperti Indrayanti, Baron dan Krakal serta Kukup. Tebing Pantai Cluwakan yang belum banyak dijamah wisatawan memiliki keindahan yang luar biasa. Bagi yang mencari pemandangan sunset, tempat wisata di kawasan Desa Tepus, Kapanewon Tepus ini layak untuk dikunjungi.

Untuk menuju tebing Pantai Cluwakan, jaraknya sekitar 35 kilometer dari pusat kota Wonosari atau satu jam perjalanan. Sedangkan dari pusat kota Yogyakarta dapat ditempuh melalui jalan darat sekitar 75 kilometer atau 2 jam perjalanan.

Titik masuknya berjarak 5 kilometer dari jalan tol. Wisatawan dapat menggunakan aplikasi Google map untuk menemukan titik lokasi tebing pantai Cluwakan dengan akses jalan yang sangat mudah. Meski belum diaspal, akses jalan menuju lokasi adalah jalan Cor Blok yang melewati Dusun Trosari 1.

Sesampainya di desa tersebut, wisatawan disambut dengan hangat oleh warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Masyarakat desa setempat menyambut baik para pendatang, termasuk wisatawan, yang datang ke kawasan tersebut.

Lokasi Tebing Pantai Cluwakan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat (mobil) atau kendaraan roda dua (sepeda motor). Begitu tiba di spot yang tepat di tepi tebing, pengunjung langsung bisa menikmati pemandangan yang luar biasa. Hembusan angin yang kencang dan suara ombak membuat wisatawan betah berlama-lama menikmati keindahan alam yang masih asri.

Tak tersentuh tangan jahil manusia, lokasi pinggir tebing ini juga kerap dimanfaatkan warga setempat untuk mengais rejeki. Mereka mencari ikan laut dan mencari lobster dengan alat tabur krendet (jaring besi bulat kecil).

Namun, pengunjung yang datang ke lokasi tebing perlu ekstra hati-hati. Keindahan alam tebing Cluwakan sangat berbahaya karena letaknya yang menjorok langsung ke laut dan memiliki ketinggian beberapa puluh meter di atas permukaan air. Pagar keamanan belum dipasang untuk lokasi tepi tebing.

Tepat di kaki tebing terdapat mata air tawar yang mengalir sepanjang tahun. Air yang sangat jernih ini dipercaya sebagai hulu sungai bawah tanah. Saking jernihnya, mata air tersebut sering dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk konsumsi maupun untuk minum ternak.

Wisatawan atau pengunjung yang datang bisa langsung turun ke sumbernya. Akses menuju lokasi di bawah tebing dibangun berupa tangga permanen yang digunakan untuk turun.

Destinasi yang masih perawan dan belum terjamah banyak orang ini ditingkatkan menjadi wisata minat khusus oleh Destinasi Wista Madani Tepus (Dewi Kampus). Berfokus pada pariwisata lokal dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Dewi Kampus kini merintis sejumlah potensi wisata yang belum tergarap.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button