Dibatalkan, lelang dibuka kembali untuk 42 miliar gedung dewan
Wonosari, (pidjar.com) – Pembangunan gedung DPRD Gunungkidul yang dijadwalkan mulai pembangunan beberapa waktu lalu ditunda. Hal ini disebabkan gagalnya proses lelang pertama, sehingga pemerintah harus mengulang lelang dari awal.
Nanang Irawanto, Kepala Dinas Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, mengumumkan tahap lelang dilakukan oleh pemerintah sesuai prosedur yang ada, saat itu ada 24 peserta yang mengajukan dokumen lelang. Namun, tidak satupun dari mereka cocok bersama.
“Saat itu penawaran peserta tidak memenuhi syarat, sehingga dinyatakan gagal dan diadakan lelang selanjutnya,” kata Nanang, Kamis (25/8/2022).
Setelah gagal, pemerintah kembali melanjutkan prosedur lelang dengan aturan yang berlaku, mulai 12 Agustus kemarin. Ada 20 peserta yang mengajukan penawaran proyek pembangunan Gedung DPR. Saat ini sedang dievaluasi oleh kelompok kerja BPBJ.
Ia berharap proses ini dan selanjutnya dapat berjalan lancar sehingga proyek pembangunan ini dapat segera terealisasi di masa mendatang. Karena kegagalan lelang pertama menunda pembangunan.
“Target kami proses lelang selesai paling lambat 14-16 September, mudah-mudahan tidak ada kendala,” jelasnya.
Seperti diketahui, gedung DPRD dibangun dengan anggaran sebesar 42 miliar untuk pembangunan dan 1,6 miliar untuk regulator yang diperoleh dari APBD Gunungkidul. Karena dibangun dengan sistem multi-tahun, anggaran untuk 2022 adalah 12 miliar pekerja konstruksi dan 240 juta pengasuh. Kemudian tahun berikutnya akan dikucurkan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk melanjutkan pembangunan ini.
Direncanakan gedung dewan berlantai 4 akan dibangun dengan standar yang ada dan paling tidak mewakili kegiatan dan kebutuhan dewan. Saat ini, anggota dewan berkantor di kompleks Bangsal Sewoko Projo.
Source: pidjar.com