Tarif transportasi kota sedang bersiap untuk kenaikan 20 persen - WisataHits
Jawa Timur

Tarif transportasi kota sedang bersiap untuk kenaikan 20 persen

Penumpang lebih tenang, berharap rombongan turis

BATU – Warga Kota Batu yang dulunya menggunakan angkutan umum kini harus merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya, Aliansi Pengemudi Mobil Penumpang Umum (AMPU) Kota Batu dan Organisasi Transportasi Darat (Organda) Kota Batu berencana menaikkan tarif angkot. Tapi seberapa besar kenaikan tarifnya? Kedua organisasi itu tidak bisa mengatakan dengan pasti. Tapi kisarannya adalah 20 persen.

Untuk besaran pasti kenaikan tarif angkot, rencananya akan dibahas bersama Dinas Perhubungan Kota Batu. Untuk menentukan kelayakan tarif secara rasional. Tujuannya agar tarif baru tidak terlalu membebani masyarakat. “Jika Anda bertanya apakah peningkatan ini akan mempengaruhi mereka, itu pasti akan mempengaruhi mereka. Karena kenaikan jelas mempengaruhi aktivitas kami,” kata Ketua APMPU Kota Batu Aro Sujarwo saat ditemui Radar Batu usai rapat di kantor Dishub, Senin (9/5).

Menurutnya, kenaikan saat ini sudah tidak bisa diterima lagi. Padahal, pemilik angkot belum menaikkan tarif sejak dua kali kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Namun, peningkatan ini juga akan didasarkan pada 9 lajur yang ada. Belum tentu peningkatan yang stabil.

“Kota Batu secara geografis naik turun. Misalnya jalur Batu Songgoriti, Batu-Selecta, tentu tarifnya berbeda. Karena kami kemudian menghitung rute berdasarkan kebutuhan bahan bakar,” kata Aro.

Ia mencontohkan, tarif dari Terminal Kota Batu ke Selecta, yang sebelumnya di kisaran Rp 6.000, direncanakan naik menjadi Rp 7.000. Sopir angkot tidak berani naik terlalu tinggi karena takut kalah bersaing dengan ojol atau taksi online.

Sementara itu, Bendahara Kota Batu Organda Heri Junaedi mengatakan saat ini terdapat 357 sistem transportasi umum di Kota Batu. Berbicara tentang situasi saat ini. Menurutnya, bisa dibilang berada di tengah. Tidak terlalu mati dan tidak terlalu hidup.

“Kita masih bisa melewati kesunyian jalanan dari pariwisata. Biasanya ada catering dadakan dari orang-orang yang ingin berwisata secara rombongan. Lalu saling bercerita. Jadi sampai saat ini masih ada sarana transportasi di Kota Batu,” jelasnya.

Selain itu, Chilman Suaidi, Kepala Angkutan Umum di Dinas Perhubungan Kota Batu, menegaskan meski harga BBM naik, hal pertama yang dibicarakan adalah menaikkan tarif angkutan umum. Khususnya antara pemilik kendaraan dengan pelanggannya atau pengguna jasa transportasi. “Agar tidak ada masalah dan agar angkot ini tidak semakin sepi. Mari kita lakukan riset terlebih dahulu. Jadi pengemudi bertanya kepada penumpang. Apakah Anda keberatan dengan tarif baru ini atau tidak,” jelasnya.

Kemudian jelas akan ada penetapan tarif angkutan umum dalam 3 hingga 4 minggu ke depan. Menurut Chilman, upaya ini dimaksudkan untuk mengatur kekuatan ekonomi setiap penumpang. Sehingga tarif naik, namun tidak terlalu kaku dan menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat yang sebaliknya menggunakan angkutan umum kemana-mana. (lima/penutup)

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button