Ratusan orang berdemonstrasi di Balai Kota Malang menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan. Ini adalah 9 poin persyaratan
MALANG, KOMPAS.com – Ratusan orang kembali turun ke jalan pada Kamis (27/10/2022) menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan di depan Balai Kota Malang.
Mereka membawa peti mati yang bertuliskan “RIP Keadilan” dan beberapa pembalut putih diikat menjadi satu seperti mayat.
Baca Juga: Warga Desa Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan dan Diam di Depan DPRD Kabupaten Malang
Massa juga membawa spanduk dan plakat bertuliskan “Kemanusiaan Di Atas Segalanya”, “Mudah-mudahan hanya memejamkan mata, tidak ada hati nurani”, “Di mana keadilan bagi ratusan nyawa” dan lainnya.
Mereka mengajukan sembilan tuntutan, termasuk penuntutan yang transparan. Para peserta kampanye juga meminta PSSI bertanggung jawab.
Salah satu pembicara aksi mengatakan Aremania tidak melindungi siapa pun, meskipun Aremania terlibat dalam pelanggaran hukum pada saat kejadian.
Namun, jika tidak ditemukan fakta hukum atau kepemilikan, Aremania siap mengawal proses pembelaan.
Baca Juga: 32 Tempat Wisata di Malang Raya, Banyak Tempat Bersentuhan Alam
Berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan, Aremania dan seluruh elemen pendukung di Indonesia mendorong proses perbaikan tata kelola persepakbolaan Indonesia secara keseluruhan.
Aremania akan terus melakukan tindakan jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
Selain itu, massa pengunjuk rasa juga meminta Wali Kota Malang Sutiaji menandatangani secarik kertas berisi tuntutan mereka. Sutiaji menemui orang banyak dan menyetujui permintaan mereka.
Di hadapan massa, Sutiaji mengatakan pihaknya akan terus memantau proses hukum penanganan tragedi Kanjuruhan.
“Oleh karena itu, atas nama saya sendiri dan sebagai perwakilan dari warga kota Malang, kami akan terus memantau prosedur hukumnya. Kami akan terus memantau mereka sampai keadilan tercapai,” katanya.
Source: news.google.com