Tanaman Terkena Patek dan Jamur, Petani Cabai di Srigading Merugi Hingga Rp 5 Miliar - WisataHits
Yogyakarta

Tanaman Terkena Patek dan Jamur, Petani Cabai di Srigading Merugi Hingga Rp 5 Miliar

Harianjogja.com, BANTUL – Petani cabai di Desa Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul mengalami kerugian hingga Rp 5 miliar setelah tanaman cabai mereka terserang patek dan jamur.

Ketua Pasar Lelang Cabai Kelompok Tani Manunggal Srigading Sunardi mengatakan, pihaknya telah menanam cabai sejak Juli 2022. Ketika musim hujan tiba, tanaman cabai mereka akan diserang oleh patek dan akan muncul jamur yang menyebabkan ranting patah dan cabai serta daunnya rontok.

“Ada sekitar 40 hektar yang terserang patek dan jamur. Kalau semua bisa dipanen, keuntungannya bisa mencapai Rp 10 miliar,” kata Sunardi, Sabtu (11/12/2022) di Srigading.

Gabungan Kelompok Tani Manunggal Srigading, kata dia, pada bulan-bulan lainnya tidak melakukan penanaman karena lahan yang ada masih digunakan untuk menanam bawang merah. Sedangkan anggaran untuk penanaman dan pemeliharaan sepenuhnya dari masyarakat, dengan jumlah petani cabai mencapai 200 orang.

BACA JUGA: Bersepeda dan Promosi Wisata Bantul

Sunardi mengatakan, kelompoknya mendapat bantuan 1,5 kilogram bibit bawang merah, pupuk NPK, dan kapur untuk menstabilkan pH tanah.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo tak memungkiri bahwa tanaman cabai memang terserang jamur api dan jamur saat musim hujan.

“Untuk mengantisipasi tanaman cabai yang terkena Patek, sebenarnya kami melakukan salah satunya [upaya] pengendalian di beberapa daerah. Tapi memang begitu [akibat] faktor cuaca mendung-hujan-mendung-hujan, toh jamur tumbuh subur karena didukung cuaca yang sulit diprediksi,” kata Joko, Senin (14/11/2022).

Faktor kedua yang mempengaruhi munculnya patek dan jamur adalah air yang tidak dapat mengalir dengan baik. “Yah, karena ada air mega Selain itu, juga mendung-panas-mendung-panas, yang mempengaruhi pertumbuhan jamur,” katanya.

Joko juga menegaskan, pihaknya telah menggalakkan gerakan pengendalian (Gerdal). “Kamu juga sudah terbiasa [terhadap serangan patek dan jamur],” pungkasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button