Sri Mulyani berharap tahun 2022 menjadi tahun terakhir pandemi Covid-19
Perbesar
Wisatawan mengantri untuk naik perahu menuju kawasan wisata Nusa Penida dan Nusa Lembongan di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Senin (5/2/2022). Lebih dari seribu turis melakukan perjalanan pulang pergi setiap hari. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pandemi Covid-19 diyakini telah mengubah persepsi sebagian masyarakat Indonesia tentang destinasi wisata yang ingin mereka kunjungi. Sektor pariwisata sangat terpengaruh oleh penurunan kunjungan wisatawan. Di sisi lain, pandemi juga melahirkan berbagai tren pariwisata baru, termasuk menjadikan wisata domestik sebagai pilihan utama.
Hal ini sejalan dengan temuan Traveloka. “Pasar domestik mengalami tren yang cukup positif. Kini pilihan masyarakat semakin beragam. Sekarang orang juga lebih eksploratif,” kata Chief Marketing Officer Traveloka, Shirley Lesmana, dalam diskusi media “New Travel Slogan: Life, Your Way” di Jakarta. Kamis 8 Desember 2022 .
Shirley mengatakan, pandemi membuat sebagian besar wisatawan lokal menyadari bahwa Indonesia sangat indah dan memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Jalan-jalan ke Indonesia Timur, seperti Labuan Bajo dan Mendalika, adalah pilihan populer para pelancong.
“Ada sejumlah destinasi yang lebih kuat dibanding sebelum pandemi. Hal ini menyebabkan pemerintah dan platform perjalanan bekerja sama, destinasi yang dipilih didukung oleh pemasaran dan infrastruktur yang baik,” kata Shirley.
Laporan e-Conomy SEA 2022 menyatakan bahwa sektor perjalanan menunjukkan tren pemulihan bertahap dan akan pulih sepenuhnya pada tahun 2023 dan 2024. Laporan yang sama mengatakan perjalanan domestik menunjukkan tren pemulihan yang lebih cepat, dengan pemesanan hotel di Asia Tenggara mencapai hampir 80 persen dari tingkat sebelum pandemi.
Source: news.google.com