Spill market masih menjadi pilihan UMKM di Solo Raya untuk mendapatkan penghasilan, itu faktanya

Pasarnya tersebar di Kali Pepe Land. ©YouTube/HARUS MENONTON TV

Merdeka.com – Adanya pandemi telah membawa banyak perubahan di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Akibat pandemi, berbagai kelompok UMKM tidak bisa lagi berjualan secara langsung dan harus bersiap bersaing secara online. Cukup banyak UKM yang kewalahan dengan transformasi ini.

Tak heran, setelah pandemi COVID-19 mereda, penjualan langsung kembali menjadi pilihan. Banyak pelaku UMKM mengaku belum begitu paham cara berjualan online. Hal ini terlihat pada UKM di wilayah Solo Raya.

Ketika ada Car Free Day (CFD) setiap hari Minggu, mereka berbondong-bondong ke setiap sudut kosong untuk menjual produknya. Tidak hanya di Solo Car Free Day, pasar terpendam juga ada di tempat-tempat wisata lainnya, termasuk Kali Pepe Land.

2 dari 4 halaman

Tempat yang Disediakan

©YouTube/HARUS MENONTON TV

Setiap hari Minggu, tempat wisata Kali Pepe Land membuka Pasar Tumpahan dan menawarkan tempat berjualan bagi para pelaku UMKM. Pedagang terbanyak berasal dari Colomadu, Kabupaten Karanganyar dan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Mereka menggunakan fasilitas yang diberikan oleh pemilik Puspo Wardoyo untuk berjualan.

Salah satu pedagang yang memanfaatkan kesempatan itu adalah Haedar Malik. Pemuda 19 tahun itu berjualan ikan hias di Pasar Mangu di Ngemplak. Namun pada hari Minggu, ia memutuskan untuk berjualan di Kali Pepe Land.

Setiap hari Minggu ia bisa meraup untung bersih hingga Rp 200.000. Ia mengaku penghasilannya melebihi ekspektasi karena ia hanya harus berjualan WIB dari pukul 06.00-12.00.

3 dari 4 halaman

Merangkul komunitas kecil

©YouTube/HARUS MENONTON TV

Manajer Area Lahan Kali Pepe, Muhammad Ghurda mengatakan, saat ini ada 160 pelaku UMKM yang berjualan di lokasi pasar yang dikubur. Hingga 200 UMKM dijual di sana bahkan dalam satu hari.

Untuk membantu masyarakat kecil, pihak pengelola sepakat untuk tidak memungut biaya apapun. UKM yang ingin berjualan di sana cukup mendaftar dengan produk yang ditawarkan di area informasi.

“Tidak ada syarat. Tidak ada hadiah juga. Silakan jual,” kata Ghurda kepada ANTARA, Selasa (23/8).

4 dari 4 halaman

harga murah

©YouTube/HARUS MENONTON TV

Salah satu pengunjung, Ajeng Nimas, mengaku puas dengan keberadaan tempat wisata baru tersebut. Selain unwinding, harga barang-barang yang dijual pun cukup terjangkau.

Ia senang bisa membeli berbagai produk tanpa mengeluarkan banyak uang mengingat gaji bulanannya setinggi upah minimum.

“Baju, tanaman hias, perabot rumah tangga, harganya murah. Jajanan anak-anak juga lengkap,” kata Ajeng seperti dikutip ANTARA.

[shr]

Source: www.merdeka.com