Solopos Goes to Campus Bahas Masa Depan Burning Production dan Jurnalis Wanita - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Solopos Goes to Campus Bahas Masa Depan Burning Production dan Jurnalis Wanita – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Rangkaian Acara Solopos Goes to Campus di UIN Raden Mas Said Surakarta, Kamis (13/10/2022), (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — diskusi dalam acara Solopos pergi ke kampus dihidupkan dengan berbagai pertanyaan, termasuk masa depan Bakar Production dan suka duka menjadi jurnalis.

Acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (13/10/2022) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Aula Fakultas Adab dan Bahasa, Kartasura, Sukoharjo.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Dalam diskusi itu, salah satu mahasiswa Ushuluddin dan Dakwah RMS Fakultas Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN, Muhammad, menanyakan masa depan produksi Bakar yang sedang naik daun di masa pandemi Covid-19.

“Bakar Production yang ke depannya sudah 200 episode, mau kemana? Karena selama ini pandemi banyak dikasih konten [Covid-19]. Sementara masa pandemi mulai mereda,” tanya Muhammad.

Beberapa pertanyaan lain tentang proses produksi film juga ditanyakan oleh siswa lain. Di antaranya dari Yoga yang juga mahasiswa KPI. Dia bertanya dari mana ide film itu berasal? Tak hanya yoga, Rizki juga mengajukan pertanyaan serupa soal kreativitas proses produksi.

Baca Juga: Solopos Menuju Kampus: Edric Chandra Tumbuhkan Optimisme Mahasiswa UKSW

“Bagaimana Anda membuat konten yang melibatkan audiens? Terkadang menurut saya menarik, tapi bagi masyarakat umum kurang menarik. Apakah saya harus mengubah konsep agar masyarakat bisa menerimanya?” tanya Rizki.

Direktur Bakar Productions Dwi Mustanto menjawab beberapa pertanyaan ini dengan cara bicaranya yang blak-blakan.

menyerah saja, itu benar karena yang bisa kita lakukan hanyalah pasrah, itu tergantung pada Allah SWT, yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha. Sebenarnya, itu tidak dimaksudkan untuk mendigitalkan hanya apa yang kita bisa [saat pandemi] kami tidak ingin terjebak. Kita kuat dan kita bisa melakukan sesuatu, jangan menyentuhnya, jangan merasa dianiaya,” kata pria yang akrab disapa Mus masa depan Bakar Production ini.

Dia juga mengatakan bahwa sekarang setiap orang dapat membuat saluran Youtube TV mereka sendiri. Menurutnya, setiap orang memiliki kesempatan, apalagi dengan kemudahan teknologi saat ini. Sementara dia responsif terhadap ide-ide dan kreativitas, dia memandangnya sebagai sesuatu yang dipaksakan.

“Kreativitas biasanya semacam eksploitasi, sesuatu yang dibuat aneh. Kata kunci kreatif adalah bahwa pola pikir harus berbeda. Impian kreativitas begitu tinggi, meski tidak semua bisa diwujudkan. Paksa diri, dari situ menemukan hal-hal yang bisa membimbing kreativitas,” jelas Mus.

Baca Juga: Solopos Ke Kampus: Ciptakan Ide Kreatif ala Sutradara Produksi Bakar

“Bagaimana caranya? Seperti itu bukan manual [instan]. Menemukan kreativitas harus dipaksakan, jika tidak maka tidak akan menjadi kreatif. orang yang bekerja di [dunia] Kreator harus memaksakan diri untuk berkreasi,” tambahnya.

wartawan

Sementara itu, dalam diskusi, seorang mahasiswa menanyakan suka duka menjadi jurnalis perempuan? Pertanyaan itu dijawab oleh Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih.

“Dunia jurnalistik adalah laki-laki, sirkulasi 24 jam [berita] setiap. Sebagai wartawan, saya pulang pada pukul 02.00 WIB. Paginya saya didatangi Pak RT karena [dianggap] tidak biasa tidak biasa [perempuan pulang dini hari]”jelas Rini.

Ditambahkannya, tantangan menjadi jurnalis selalu datang dengan pilihan ganda. Misalnya, ketika Anda masih muda, Anda dihadapkan pada pilihan antara tanggung jawab dan menjadi orang tua. Selain itu, pilihan pasangan dan beberapa keputusan lainnya memiliki konsekuensi tersendiri.

Baca Juga: Solopos Ke Kampus: Di UKSW, Ketua Pelaksana Solopos Berbagi Tips Sukses di Tempat Kerja

“Jika kamu sudah memiliki pacar lain selain orang tuamu, pacarmu akan mengeluh juga Nek Bendino Blayang Golek Berita berlanjut. Kecuali suami kalau ada anak tambah lagi [pilihan]. Artinya dalam budaya kerja sulit bagi perempuan untuk masuk ke dunia laki-laki. Sekarang harus siap mental kalau mau jadi jurnalis,” kata Rini.

Acara ini didukung oleh Kominfo, Astra, Sharp, Tokopedia, Galeri24, Epson, Bank Jateng, Bank Mandiri, Astra Honda Motor, Telkomsel dan Telkom.

Sejauh ini, Solopos masuk kampus 2022 Diselenggarakan pula pada Selasa (10/11/2022) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dan Rabu (28/9/2022) di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Acara ini akan kembali digelar di beberapa kampus universitas di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain Udinus Semarang dan UKSW Salatiga, acara serupa juga akan digelar di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta pada Kamis (13/10/2022) dan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu (19/10/2022).

Sorotan dari seri Solopos pergi ke kampus Ini dilengkapi dengan kegiatan Forum Pemuda Solopos yang akan berlangsung pada 25 Oktober 2022 di Terminal Tirtonadi Convention Hall Solo.

Baca Juga: PR UKSW: Solopos Ke Kampus Bantu Mahasiswa Hadapi Dunia yang Berubah

Rangkaian HUT ke-25 Solopos ini menghadirkan berbagai pembicara dan mengusung tema Apa yang bisa dilakukan anak muda Indonesia?

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button