UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas di luar Jawa - WisataHits
Jawa Tengah

UPGRIS menerima 119 mahasiswa mandiri dari 35 universitas di luar Jawa

TRIBUNJATENG.COMSEMARANG – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerima 119 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Jawa dalam program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) 2022.

Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati, M.Hum memperkirakan peserta PMM akan mengikuti berbagai kegiatan dalam modul Nusantara.

Modul Nusantara juga menjadi wadah untuk mengenalkan siswa pada keragaman budaya Indonesia.

Keanekaragaman budaya Indonesia khususnya seni budaya yang berasal dari tempat atau daerah perguruan tinggi menetap.

“Kegiatan dalam modul Nusantara ini yang paling mereka nantikan karena mereka bisa merasakan langsung budayanya,” ujar Dr. Suci pada resepsi simbolis mahasiswa PMM 2022 di UPGRIS Kampus Karangtengah Kota Semarang, Senin (9/5/2022).

Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerima 119 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Jawa dalam program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) 2022 di UPGRIS Kampus Karangtengah Kota Semarang pada Senin (5 September 2022).
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menerima 119 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Jawa dalam program Pertukaran Mahasiswa Mandiri (PMM) 2022 di UPGRIS Kampus Karangtengah Kota Semarang pada Senin (5 September 2022). (Dok. Humas Universitas PGRI Semarang)

Ia melihat para siswa sangat antusias karena tidak hanya mengenal budaya dan seni, tetapi juga destinasi wisata

Perlu dicatat bahwa ada beberapa kegiatan yang termasuk dalam modul Nusantara, mis. B. Keberagaman, Inspirasi, Refleksi dan Kontribusi Sosial.

Dalam kegiatan inspirasi, siswa yang berpartisipasi terlibat dalam diskusi dengan tokoh-tokoh inspirasi lokal.

Mereka bertemu dengan tokoh masyarakat, selebriti, pejabat pemerintah, tokoh agama, atlet, seniman, tokoh budaya dan pengusaha sukses.

Sedangkan untuk destinasi wisata, kami akan mengajak peserta untuk mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, Candi Gedong Songo, Candi Borobudur dan tempat-tempat lainnya, ujarnya.

menurut dr Suci, pelaksanaan PMM ini sekaligus dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, keutuhan dan solidaritas mahasiswa peserta.

“Yang membedakan dibandingkan tahun lalu adalah peserta tahun ini akan mengikuti sepenuhnya secara offline, yaitu mereka akan hadir di kampus. Sedangkan tahun lalu beberapa peserta mengikuti secara online,” jelasnya.

Program Kemendikbud ini juga bertujuan untuk menjadi wadah silaturahmi nasional antar pelajar di seluruh Indonesia.

“Yang terpenting adalah mengembangkan kepemimpinan adaptif dan soft skill sehingga dapat memperkuat semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa,” pungkasnya.

Source: jateng.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button