Sebanyak 865 mahasiswa baru mengikuti kuliah perdana di Instiper Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Sebanyak 865 mahasiswa baru mengikuti kuliah perdana di Instiper Yogyakarta

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Institut Pertanian Yogyakarta (Instiper) menerima 865 mahasiswa baru dari 27 provinsi di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023.

Fakultas Pertanian menerima 520 mahasiswa baru, Fakultas Teknik Pertanian 214 mahasiswa baru dan Fakultas Kehutanan 131 mahasiswa baru.

Pada tahun ajaran ini, Sumatera Utara menjadi provinsi asal mahasiswa terbanyak, disusul Riau dan Jawa Tengah.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Jogja Yang Cocok Untuk Foto Ria Bareng Ayang dan Sahabat!

Dari mahasiswa tahun pertama, 143 mahasiswa atau 16,6 persen merupakan penerima beasiswa.

dr Maria Ulfah yang mewakili Panitera Instiper pada pembukaan Perkuliahan Instiper Yogyakarta tahun ajaran 2022/2023 pada Kamis (18.8.2022) di Grha INSTIPER mengatakan, mahasiswa baru berada di tempat yang tepat untuk mempersiapkan masa depan.

“Instiper selalu berupaya untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggulan yang siap memasuki dunia kerja dan industri,” ujarnya.

Posisi Instiper Yogyakarta, kata dia, cukup menjadi incaran mahasiswa karena memiliki keahlian di bidang perkebunan dan kehutanan.

Dengan cara ini, berbagai mitra, baik perusahaan maupun instansi pemerintah, mempercayai Instiper Yogyakarta.

“Hingga awal Agustus 2022, Instiper telah mengirimkan 569 mahasiswa magang ke 81 lokasi perusahaan di Indonesia,” jelasnya.

Ia melanjutkan, saat perguruan tinggi lain sedang beradaptasi untuk berkolaborasi dengan dunia industri seperti yang diamanatkan oleh Kampus Mandiri (MBKM), Instiper telah memicu minat Yogyakarta untuk belajar Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit (SPKS) sejak tahun 2005 untuk memenuhi kebutuhan minyak. ekonomi perkebunan sawit. .

Untuk membuka kuliah ini, mahasiswa baru juga mendapatkan kuliah perdana dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alamsyah, STP., MT. yang memberikan kuliah tentang Pembangunan Perkebunan untuk Kesejahteraan Bangsa.

Baca Juga: Pertamina Sebut Solar Bersubsidi Jadi Sasaran Penyalahgunaan di DI Yogyakarta

“Sektor perkebunan merupakan sektor penting bagi negara Indonesia. Seperti yang kita ketahui, perkebunan kelapa sawit merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia,” jelasnya.

Dikatakannya, industri ini banyak menyerap tenaga kerja dan mendorong perekonomian di pelosok Indonesia.

Oleh karena itu, sudah selayaknya sektor perkebunan mendapat perhatian baik dari segi manajemen maupun sumber daya manusianya. (arde)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button