Sampah masih jadi momok, stakeholder pariwisata di Sleman dihimbau untuk mengelola sampah - WisataHits
Yogyakarta

Sampah masih jadi momok, stakeholder pariwisata di Sleman dihimbau untuk mengelola sampah

Harianjogja.com, SLEMAN — Sampah masih menjadi masalah umum yang belum ada solusinya. Guna menekan produksi sampah, Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mendorong para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk mengolah sampah sendiri. Wisatawan juga disarankan untuk tidak meninggalkan sampah.

“Sampah ini merupakan masalah yang mendesak. Banyak turis yang meninggalkan sampah. Kami mencerahkan mereka,” kata Ketua Dispar Sleman Ishadi Zayid, Selasa (11/1/2022).

Tak hanya bagi wisatawan, Dispar juga mengimbau para pelaku ekonomi di sektor pariwisata untuk membuang sampahnya. “Kami telah melatih beberapa destinasi untuk mengolah sampahnya secara mandiri. Kami melatih Desa Wisata Pentingsari bagaimana mengolah sampah organik menjadi eco-enzyme, menjadi role model destinasi wisata,” ujarnya.

DIDUKUNG:

Kepresidenan G20 Indonesia, momentum pemulihan dunia dari krisis global

Dispar Sleman telah menginisiasi kegiatan bersih-bersih di Tlogo Putri melalui Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Industri Kreatif. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih peduli terhadap sampah. “Kita juga jaga ke lapangan pengelolaan sampah dan bersih-bersih di sana,” ujarnya.

BACA JUGA: Dalam perjalanan ke Lombok, pria di Sleman mencuri sepeda motor dan ponsel teman sekamarnya

Kepala Biro Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pembuangan sampah juga harus dilakukan dalam satu waktu acara seperti festival musik. Tidak hanya menghadirkan festival yang inklusif, tetapi juga memperhatikan produksi sampah.

“Pengelolaan sampah ini menjadi isu penting karena menyangkut isu lingkungan. Bukan hanya festival yang inklusif, tapi menurut saya juga pengelolaan sampah,” ujarnya.

Sebelumnya, alokasi pembuangan sampah ke TPST Piyungan dibatasi guna mempersingkat antrian truk sampah pasca beroperasinya TPA transisi. Pekan lalu, Sleman ditugaskan untuk mengangkut sampah dua kali seminggu.

Hal itu disampaikan Kepala UPTD Sampah Kabupaten Sleman, Rita Probowati. Menurut dia, setelah dilakukan pembatasan sejak Senin (31/10/2022), pengangkutan sampah ke TPST Piyungan bisa dilakukan setiap hari. “Itu setiap hari [jatah buang sampah Sleman ke Piyungan]. Sejak Senin kemarin,” katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button