Sate Jando Gasibu Lezat, sajian kuliner paling laris dari kota bandung - WisataHits
Jawa Barat

Sate Jando Gasibu Lezat, sajian kuliner paling laris dari kota bandung

bandung

Wisata kuliner di kota Bandung memang tidak ada habisnya. Beragam jenis jajanan tersedia mulai dari harga bintang lima dan bintang lima. Wajib dicoba saat berkunjung ke kota Bandung yaitu Sate Jando. Rumah makan kuliner ini hanya memiliki satu warung di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya di belakang Gedung Sate.

Jika ingin mencobanya, Detician harus mencobanya terlebih dahulu dengan ikut mengantri untuk mendapatkan 1 porsi Sate Jando. Tak heran jika Sate yang sudah berdiri selama 25 tahun ini menjadi salah satu wisata kuliner yang sudah lama digandrungi para pemburu jajanan.

Tapi jangan salah, begitu Anda menenggak seporsi Sate Jando, racikan khas yang pertama kali diperkenalkan oleh Mbok Ngatemi pada tahun 1970-an ini akan selalu melekat di lidah Anda. Selain itu, olahan brisket lemak Jando memang menjadi menu andalan warung sate ini.

Buka dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore WIB, Sate Jando tidak pernah sepi pelanggan. Tali itu bahkan bisa berkelok-kelok beberapa meter. Bahkan bisa mencapai ratusan meter pada hari libur.

Dalam sehari, Sate Jando biasanya mengonsumsi 60 kilogram lemak ayam, sapi, dan brisket. Dan itu untuk satu shift saja, yakni dari pukul 07.00 hingga 12.00 WIB.

Tapi kalau hari libur, satu kuintal pun ludes terjual dalam satu shift itu. Tak aneh juga, pelanggan Sate Jando juga rela antre panjang, apalagi saat jam makan siang tiba.

“Antreannya panjang saat makan siang. Anda pasti harus menunggu,” kata Ramos, penggemar Sate Jando detikJabarJumat (25/11/2022).

Dalam sehari, kata Ramos, omzet penjualan Sate Jando bisa mencapai puluhan juta rupiah. Omzet akan semakin tinggi saat liburan tiba yang mencapai Rp 20 juta.

“Kalau hari libur belum buka, antrean panjang. Terima kasih Tuhan,” katanya.

Untuk menikmati seporsi Sate Jando, cukup merogoh kocek Rp 30.000 saja. Olahan sate ayam, sapi, dan brisket hadir lengkap dengan lontong dan bumbu kacang yang pasti betah di lidah.

Meski selalu diburu, Sate Jando uniknya berjualan sate di trotoar persis di belakang Gedung selama 25 tahun. Pemiliknya sudah pindah ke kios, tapi minat lebih besar lagi saat berjualan di pinggir jalan.

“Dulu saya sewa kios, hanya beberapa bulan. Saya menjual 20 porsi sehari, yang bagus ketika dijual di kios. Saya tidak tahu apakah di sini ramai,” kata Ramos.

Nah Detiker, kalau kamu tertarik untuk mencoba Sate Jando, kamu tinggal datang ke Jl Hayam Wuruk yang berada di belakang Gedung Sate. Semoga berhasil ya!

(ral/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button