Sisi Lain Ojol Sukabumi, Bukan Sekedar "Gacor" - WisataHits
Jawa Barat

Sisi Lain Ojol Sukabumi, Bukan Sekedar “Gacor”

Sukabumi

Waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB, Minggu (11/6/2022). Saat itu, Sansan baru saja tiba di rumahnya di Desa Kebon Kalapa, Jalan Badak Putih, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sebelum dia bisa mengistirahatkan tubuhnya, sebuah pesan muncul di layar ponselnya.

Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek online (Ojol) ini mendapat informasi bahwa pengendara motor mengalami kecelakaan di Jalan Raya Depok, korban merupakan warga Palabuhanratu, lokasi rumah korban tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia kemudian bergegas keluar rumah. Dengan menggunakan informasi identitas korban, ia kemudian menentukan tempat tinggal keluarga korban.

“Saya mendapat informasi dari rombongan Ojol Jakarta – Bogor, saya mendapat informasi ada kecelakaan lalu lintas, korbannya dari Palabuhanratu. Sebenarnya posisi saya waktu itu hanya mau pulang, akhirnya saya keluar lagi, karena saya pikir keluarga saya harus segera menerima informasi ini untuk perawatan lebih lanjut, “kata Sansan detikJabarSelasa (8/11/2022).

Korban diketahui bernama Kiki Muliya, warga Desa Gunung Sumping. Ngomong-ngomong, alamatnya tidak terlalu jauh dari apartemen Sansan. Setelah proses pencarian, akhirnya ia menemukan rumah keluarga korban.

“Ternyata alamatnya ada di sana, akhirnya ketemu keluarganya. Saat itu ibunya ada di sana, keluarga korban kaget, tapi saya jelaskan korban masih sadar,” kata Sansan.

Kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan sekali oleh Sansan, ia dan jaringan komunitas Ojol telah berkali-kali berkoordinasi ketika terjadi kecelakaan di luar kota dan melibatkan warga Sukabumi.

“Ada banyak, ya kami mendapat informasi bahwa ada korban yang meninggal karena kecelakaan. Kami pergi ke rumah korban dan memberikan informasi karena kami pikir semakin cepat berita itu datang, semakin baik,” katanya.

“Saya tergerak oleh hati nurani saya, tulus, saya tidak memikirkan orang lain, niatnya hanya untuk membantu. Saya juga kebetulan dari relawan trooper, kadang mengawal ambulan, saya di daerah Banten,” sambungnya.

Sansan biasanya mencari pesanan Ojol di Alun-alun Palabuhanratu dan beberapa tempat lain di kota wisata. Sama seperti di kota-kota lain, pekerjaan Ojol adalah melacak Gacor, yang merupakan singkatan dari Easy Cari Order di kalangan Ojol.

“Kalau di sini jarang gacor, makanya kita isi dengan kegiatan sosial, kalau ada aksi sosial, kita ikut dalam pembagian bantuan, kadang menemani ambulan dan aksi-aksi semacam itu, setidaknya bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan, ” dia berkata.

Solidaritas Ojol tak terbantahkan, jaringan koneksi yang kuat membuat mereka mudah ditemukan di berbagai kota. Seiring berjalannya waktu, berbagai komunitas dan organisasi Ojol berkembang, tidak sedikit yang memutuskan untuk hijrah dan bekerja sebagai Ojol di kota-kota lain.

Kasus seorang warga Palabuhanratu yang mengalami kecelakaan di Depok diriwayatkan Sansan berawal dari informasi yang diberikan Insan Purnama. Ia bekerja sebagai ojol di DKI Jakarta dan juga pengurus komunitas Ojek Rantau Sukabumi (ORS).

Sisi lain ojek online di SukabumiSisi lain ojek online di Sukabumi Foto: Istimewa

“Wajar kalau arusnya seperti ini kalau ada kecelakaan dan berdasarkan identitas korban, warga Sukabumi pasti ada berita di aplikasi pesan. Kadang saya bertaruh karena korban dari Palabuhanratu, Sukabumi, setelah mendapat informasi langsung berkoordinasi dengan teman-teman di Palabuhanratu,” kata Manusia.

Insan mengatakan, komunitas ORS sudah ada sejak 2018, anggotanya ada puluhan yang tersebar di seluruh Jabodetabek. Sudah ratusan acara serupa yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak hanya memberikan informasi tetapi juga langkah-langkah sosial lain yang bisa dilakukan.

“Anggotanya tersebar di Jabodetabek. Kejadian kemarin bukan yang pertama, ada ratusan kasus serupa. Ada yang punya KTP sukabumi, kalau ketemu di jalan otomatis berkoordinasi dengan oralit, mereka sudah tahu kalau oralit di luar negeri yang tertahan di Jakarta. Koordinasikan kembali dengan keluarga yang memiliki KTP.

“Jika ada kasus seperti itu, dan itu mempengaruhi warga Sukabumi kami yang keluar dan sekitar. Jika yang terpenting bagi kita adalah memandang ojol dengan sebelah mata, tolong, yang terpenting bagi kita adalah untuk saling membantu, jika ada kecelakaan di jalan, kita bisa membantu, berkomunikasi terlebih dahulu untuk membawa bantuan. Jika kami membutuhkan ambulans, kami akan beralih ke teman ambulans kami. Sehingga prosesnya cepat dan kita bisa mendapatkan perawatan medis. “jelasnya.

Prinsip Insan dan kawan-kawan adalah bagaimana menjalankan profesi sebagai ojol namun tetap meningkatkan semangat dan solidaritas sosial.

“Yang penting kita menanam yang baik, insya Allah suatu saat kita akan menuai yang baik, kita hidup di jalanan, tidak selalu aman, ada kendala di jalan, kalau kita sering membantu kita akan dapat kebaikan, pengaturan seperti ini sudah ada,” tutupnya.

(Ya ya)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button