Puluhan Tahun Berbakti Nyinden, Mita Winahyu: Di Kota Batu Ingin Idola dan Sekolah Nyinden - WisataHits
Jawa Timur

Puluhan Tahun Berbakti Nyinden, Mita Winahyu: Di Kota Batu Ingin Idola dan Sekolah Nyinden

Mita Winahyu, biasa dipanggil Sinden Mita Ekasari (Is)Mita Winahyu, biasa dipanggil Sinden Mita Ekasari (Is)

BATU (SurabayaPost.id) – Puluhan tahun menekuni dunia sinden, Mita Ekasari, demikian namanya diketahui, saat Mita Winahyu (26) ingin merintis dunia sinden di kota wisata Batu.

Hal itu disampaikannya saat berada di rumahnya di Dusun Rekesan Barat, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (16/11/2022).

Menurut Mita, dia mengikuti Nyiinden sejak tahun 2009 saat masih duduk di bangku SMP, hingga kini masih semangat dan eksis.

“Dari tante saya sinden, dari sini saya tertarik kalau tante saya manggung,” ujar wanita cantik kelahiran Desa Temas di Kota Batu ini.

Selain itu, katanya, ia juga sering tampil di acara pencak silat, campur sari, adu banteng, dan acara kuda lumping.

“Termasuk malam ini, pada acara tersebut kami akan mengadakan acara di Songgoriti, Desa Songgokerto, Kota Batu.
kuda lumping,” jelasnya.

Ketika disebutkan bahwa dia telah mengikuti dunia Nyinden selama puluhan tahun dan di mana dia tampil?

“Alhamdulillah, seperti di Wagir, Ngatang, Dau dan beberapa silsilah lainnya. Karena saya punya perkumpulan, MWL (Mita Winahyu Laras) adalah milik saya dan suami saya,” jelas Mita.

Itu, jelasnya, memiliki jaringan MWL sendiri,
Selain itu, menurut dia, 4 orang rekannya untuk sinden di Kota Wisata Batu.

“Mereka bertahan hidup untuk membudayakan budaya Sinden. Jadi saya berharap ada sekolah sinden di Kota Batu, semoga juga ada sinden idola melalui dinas terkait,” harapnya.

Menurut Mita, perlu dicatat bahwa seni dan budaya daerah saat ini semakin sulit ditemukan. Namun, bukan berarti seni itu hilang, melainkan manusia lengah karena perkembangan zaman dan teknologi.

“Namun demikian, kesenian Nyinden/Sinden masih sering dijumpai di acara-acara pentas seni. Sinden itu sebutan untuk perempuan yang menyanyi sebagai pengiring acara daerah seperti pertunjukan wayang dan beberapa lainnya,” ujarnya.

Selain itu, katanya, penyanyi harus memiliki kemampuan vokal.” Kesenian sinden tidak lepas dari istilah sekar, yaitu nada-nada nyanyian yang biasa digunakan orang untuk membelai anaknya.

“Menghancurkan anak-anak sebagai lagu pengantar tidur dan yang lainnya, kebetulan aku punya bayi juga,” pungkas Mita sambil tertawa. (gus)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button