Proyek Taman Nglanggeran, Badan Pariwisata siapkan Rp 7,4 miliar • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Proyek Taman Nglanggeran, Badan Pariwisata siapkan Rp 7,4 miliar • Radar Jogja

Proyek Taman Nglanggeran, Badan Pariwisata siapkan Rp 7,4 miliar • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Proyek pembangunan parkir mobil Tahap I di Nglanggeran, Patuk sudah di depan mata. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,4 miliar untuk melaksanakan program tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Mohammad Arif Aldian mengatakan proyek pembangunan parkir mobil Nglanggeran akan dimulai tahun ini. Dimulai dengan proses lelang dan diperkirakan Maret atau April.”Pengerjaannya akan dimulai akhir tahun ini, nanti pengerjaannya beberapa tahun lagi,” kata Mohammad Arif Aldian kemarin (12/1).

Sekarang beberapa persiapan untuk proyek telah dilakukan. Aldian berharap dengan adanya lahan parkir tersebut nantinya dapat membantu pariwisata dan wisatawan melintasi jalan baru di zona utara Tawang-Gading.”Lokasi parkir tersebut berada di dekat perempatan Jalan Tawang,” ujarnya.

Dia menjelaskan pembebasan lahan sekitar 7.000 meter persegi dilakukan tahun lalu dengan biaya sekitar Rp 1 miliar. Menurut Aldian, pembangunan tempat parkir tersebut merupakan program implementasi keistimewaan tata ruang Jogjakarta. “Pemanfaatan satuan ruang strategis Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman serta pemanfaatan ruang strategis Karst Gunung Sewu,” ujarnya.

Anggaran yang ada pada tahap pertama akan digunakan untuk TPA dan pendataan serta fasilitas penunjang infrastruktur parkir. Tahun ini dilakukan penyesuaian terhadap Detail Engineering Design (DED) Landmark Kawasan Wisata Nglanggeran dengan pagu anggaran Rp 105.010.000. “Semua anggaran berasal dari Danais (dana keistimewaan),” katanya.

Sementara itu, pengelola Destinasi Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan, program pembangunan lahan parkir ini merupakan usulan pengelola wisata dan Dinas Pariwisata Gunungkidul selaku pelaksana. Diharapkan pembangunannya lebih ramah lingkungan dan mencerminkan suasana desa wisata.”Nanti juga disiapkan pengelolaannya agar tidak goyah,” kata Sugeng Handoko.

Pelopor wisata anak muda ini berpendapat, membangun fasilitas terkadang mudah, namun sulit menciptakan sistem manajemen pemeliharaan yang baik. Dia mencontohkan jalan baru Tawang-Ngalang yang sebagian sudah rampung. “Seharusnya juga ada pengobatan menurut saya, sekarang sepertinya pengobatannya kurang,” ujarnya. (senjata/suara)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button