Diselenggarakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, masing-masing ada 250 kios kuliner - WisataHits
Yogyakarta

Diselenggarakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, masing-masing ada 250 kios kuliner

Diselenggarakan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, masing-masing ada 250 kios kuliner

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) kembali digelar mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2023.

Acara ini diadakan on line karena pandemi Covid-19 selama dua tahun.

PBTY berlangsung di kawasan Pecinan Yogyakarta yaitu Kampung Ketandan yang tidak jauh dari icon wisata Kota Yogyakarta yaitu Malioboro.

Ketua Pelaksana PBTY Sugiarto mengatakan, tema PBTY 2023 adalah “Bangkit Jogjaku, Untuk Indonesia”.

Baca Juga: 7 Tempat Makan Chinese Food di Yogyakarta, Harga Mulai Rp 24.000

Selain menampilkan pertunjukan budaya dan kuliner Tionghoa, karnaval menjadi salah satu kegiatan yang juga akan memeriahkan PBTY XVIII 2023.

Karnaval berlangsung pada Sabtu (4/2/2023) mulai pukul 17.30 WIB selama kurang lebih tiga jam.

“Karnaval dimulai di Taman Parkir Abu Bakar Ali dan berakhir di Ground Zero seperti tahun-tahun sebelumnya. Peserta karnaval sudah kita siapkan,” ujarnya.

Pengunjung yang ingin menuju ke PBTY dapat melalui Jalan Suryatmajan, melalui jalan ini terdapat dua gapura yang menandai lokasi acara PBTY.

Lentera merah digantung di gang-gang Jalan Ketandan, musik Tionghoa dimainkan dengan keras.

Baca juga:

Kuliner halal dan non halal di acara PBTY

Ilustrasi mie goreng pedas cocok untuk vegetarian. Shutterstock/MG Wahyudi ilustrasi kwetiau goreng pedas cocok untuk vegetarian.

Ada 250 warung kuliner yang menyajikan makanan dan minuman tradisional dan modern.

Warung makan dibagi menjadi kategori Halal dan Non-Halal. Panitia sengaja memisahkan lokasi dari dua kategori warung tersebut agar memudahkan pengunjung membedakannya.

Kuliner non halal terkonsentrasi di Jalan Ketandan Lor di sisi selatan atau mengarah ke Pasar Beringharjo. Di warung makan non halal, pemilik juga membuat tanda dengan memasang spanduk besar.

Kecuali ruas Ketandan Lor sisi selatan, semua warung menyajikan makanan halal.

Salah seorang pengunjung, Wicaksana (31) asal Wirobrajan mengaku senang dengan kembalinya PBTY offline tahun ini.

Selain bisa berwisata bersama keluarga, ia juga bisa menemukan kuliner peranakan dengan harga terjangkau.

Baca juga:

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button