Asal-usul sebenarnya boneka Jailangkung, sering digunakan dalam ritual necromancy
DESKJABAR – Pada zaman dahulu, istilah jailangkung dikaitkan dengan kepercayaan tradisional Tionghoa.
Ritual tersebut berkisah tentang kekuatan Dewa Poyang atau nama-nama leluhur zaman dahulu yaitu Jailan Gong atau dewa keranjang dan Jailan Tse yang dipercaya sebagai dewa pelindung anak-anak.
Mengutip dari channel YouTube resmi Moesehat berjudul “Asal Mula Game Memanggil Hantu (Jelangkung) yang terbit pada 1 Juni 2018, disebutkan bahwa memainkan jailan gong seperti sebuah ritual dan digunakan oleh para remaja saat perayaan Imlek dimainkan pada zaman dahulu.
Dalam ritual Gong Jailan, Dewa Poyang diminta oleh mantra yang dilantunkan untuk memasukkan boneka rotan yang tangannya bisa digerakkan. Alat tulis diikatkan di ujung tangan boneka.
Baca Juga: Kombes Pol Sumy Hastry Ungkap Pelaku Kasus Subang: ‘Saya Tahu Dengan Benda Yang Dibunuhnya’
Boneka gong penjara juga dihias dengan pakaian manusia, dikalungi kalung, dan kemudian diletakkan berhadap-hadapan dengan tablet sementara dupa dinyalakan.
Jika boneka tersebut kesurupan, ia akan bergerak mengangguk sebagai tanda persetujuan bahwa permainan telah dimulai.
Jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh boneka ini tertulis di papan yang disediakan.
Ritual Jailan Gong di China kini sudah punah, namun ritual ini dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Jailangkung karena hubungan Indonesia dengan China sudah terjalin lama.
Baca Juga: Review 5 Wisata Bandung Super Instagramable Tahun 2022 Paling Hits, Rekomendasi Liburan Bersama Anak
Source: deskjabar.pikiran-rakyat.com
