Promosi Sadar Wisata di Sleman, Kemenpar Tekankan Pentingnya Identitas Unik di Desa Wisata: Okezone Travel - WisataHits
Yogyakarta

Promosi Sadar Wisata di Sleman, Kemenpar Tekankan Pentingnya Identitas Unik di Desa Wisata: Okezone Travel

KEMENTERIAN Pariwisata dan industri kreatif (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menyelenggarakan Sosialisasi Sadar Wisata (SSW) 5.0 di enam desa wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sekitar 600 warga dan pegiat desa wisata mengikuti kegiatan tersebut.

Sosialisasi dilakukan di Desa Madurejo, Gayamharjo, Sambirejo, Wuykirharjo, Sumberharjo dan Tamanmartani.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, pada kesempatan sebelumnya mengatakan fokus pengembangan pariwisata berkualitas (pariwisata yang berkualitas) adalah kebijakan yang berkelanjutan.

“Kami terus menerima dan mengerjakannya pariwisata yang berkualitas. Jadi tidak hanya fokus pada jumlah kedatangan, tapi juga kualitas. Kami ingin menghadirkan pariwisata yang efektif, efisien dan berorientasi pada hasil,” kata Sandiaga.

Senada dengan itu, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf Martini Mohamad Paham mengatakan, pariwisata berkualitas dapat menciptakan peluang bagi desa wisata untuk berperan.

Promosi kesadaran berwisata di Sleman, DIY

(Foto: Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif)

Menurutnya, Sosialisasi Sadar Wisata merupakan rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dengan dukungan penuh Bank Dunia dari tahun 2022 hingga 2023.

Melalui eksekusi empat pesan utama diantaranya Sapta Pesona, CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Kelestarian Lingkungan), Pelayanan prima dan manajemen konflik, sosialisasi ini bertujuan untuk mendukung kemauan para pelaku pariwisata dalam pengembangan desa liburan untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Wisatawan memilih mencari tempat baru, masyarakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai tempat wisata alternatif, dan ini kesempatan bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata,” ujar Martini saat peluncuran. Diantara.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong desa wisata untuk menggali potensi produk wisata yang ikonik dan menarik yang ada untuk ditonjolkan.

Menurutnya, desa wisata pun butuh identitas (merek), termasuk dengan meningkatkan keunikan lokal yang dimiliki.

Baca juga: Lifebuoy x MNC Peduli mengajak masyarakat berbagi kebaikan dengan donasi rambut, Save the Date!

Sementara itu, Inspektur Utama Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Restog Krisna Kusuma, juga menaruh perhatian pada upaya menandai keunikan sebuah desa wisata.

Pasca pandemi, kata dia, perjalanan wisata didominasi oleh pergerakan wisata domestik atau domestik dengan bias pola wisata outdoor (di luar), termasuk landmark, keindahan alam, dan budaya.

“Oleh karena itu desa wisata menjadi salah satu alternatif untuk dibangun pengalaman serta dapat memberikan kesan kepada wisatawan dengan menghadirkan ciri khas dan keunikan produk lokal serta pelayanan yang berkualitas,” kata Restog.

Infografis desa wisata

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten (Kadispar) Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, upaya menjadikan sektor pariwisata sebagai lokomotif perekonomian antara lain dengan meningkatkan kapasitas SDM pengelola pariwisata.

“Pengembangan pariwisata yang terpadu dan berkelanjutan, salah satunya adalah partisipasi masyarakat. Dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, masyarakat dapat berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi juga menjadi aktor,” Ishadi dikatakan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button