Promosi Sadar Wisata di Klaten, Kemenparekraf tekankan pentingnya CHSE: Okezone Travel
KEMENTERIAN Pariwisata dan Industri Kreatif / Badan Pariwisata dan Industri Kreatif (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparekraf) kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Kali ini sosialisasi yang berlangsung pada 4-5. Desember 2022, jam 8 pagi desa wisata di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Menekankan pentingnya memberikan pelayanan terbaik melalui prioritas Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Kelestarian Lingkungan (CHSE), atau Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability in Tourism Development, selalu menjadi pesan utama sosialisasi yang menjadi program unggulan dengan dukungan penuh Bank Dunia.
Program ini akan dilaksanakan di 155 desa wisata di 6 destinasi wisata prioritas awal tahun 2022 hingga 2023: Danau Tobase, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Wakatobi, dan Labuan Bajo.
Kampanye Sadar Wisata 5.0 merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata.
“Melalui program pengembangan pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkomitmen untuk berperan dalam mendukung peningkatan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidang pariwisata dan kerajinan, termasuk melalui pelatihan bagi pemangku kepentingan pariwisata dari desa wisata,” ujar Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno.
Sejalan dengan itu, Martini Mohamad Paham, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, menegaskan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat para pelaku industri (pariwisata) dan menyadarkan semua orang untuk beraktivitas. beberapa hal terkait pelaksanaan CHSE.
Perempuan yang akrab disapa Diah Paham itu menegaskan, pariwisata adalah industri yang berbasis perhotelan atau jasa. Memberikan pengalaman terbaik melalui pelayanan prima dengan pendekatan CHSE, menurut Diah, juga menjawab tantangan tren pariwisata saat ini yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas wisatawan.
“Kualitas ini dihasilkan tidak hanya dengan meningkatkan sumber daya manusia kita, tetapi juga dengan memberikan pengalaman dan pengayaan yang lebih baik bagi wisatawan,” jelasnya.
Pada pembukaan langsung sosialisasi di Desa Kemudo pada Senin, 5 Desember 2022, Pakar Madya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Adyatama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Glory Hastanto, perwakilan Direktorat Pariwisata, menyatakan bahwa sosialisasi sadar wisata merupakan upaya Warga dapat melihat potensi wisata di desanya masing-masing.
“Konsep desa wisata merupakan sebuah terobosan yang memadukan seluruh potensi desa, termasuk pengembangannya, dengan penerapan unsur Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE,” ujar Glory.
Baca juga: Lifebuoy x MNC Peduli mengajak masyarakat berbagi kebaikan dengan donasi rambut, Save the Date!
Ia menjelaskan, pariwisata di desa yang dilembagakan melalui keberadaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) akan menjadi kekuatan penting dalam mengelola potensi wisata melalui kerjasama dengan pihak lain di desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Klaten Sri Nugroho menekankan pentingnya melayani wisatawan sebaik mungkin agar mereka betah dan ingin mengulang kunjungannya. Karena itu, Sri menegaskan prioritas harus diberikan pada pengembangan sumber daya manusia yang handal di bidang pariwisata.
(Foto: Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif)
“Yang penting adalah bagaimana manajer berinovasi. Jangan sampai infrastruktur sudah ada tapi sumber daya manusianya tidak terasah. Sumber daya manusia yang handal ini dapat menghidupkan kembali perekonomian, termasuk mencari sumber daya manusia yang ahli di bidang IT,” kata Sri.
Sekedar informasi untuk wilayah Kabupaten Klaten saat ini terdapat 29 desa wisata, diantaranya 8 desa wisata yang dipilih kali ini sebagai tempat diadakannya kegiatan sadar wisata yaitu desa wisata Geneng, Randusari, Kotesan, Brajan, Joho, Cucukan , Kemudo dan Kelapa.
Source: news.google.com