Prihatin dengan bangunan yang runtuh, siswa SDN Bantul tetap di sekolah - WisataHits
Yogyakarta

Prihatin dengan bangunan yang runtuh, siswa SDN Bantul tetap di sekolah

Harianjogja.com, BANTUL – Siswa dan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sawit di Dusun Sawit, Kecamatan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul diliputi rasa takut selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pasalnya, gedung sekolah yang mereka gunakan sudah memprihatinkan dan terancam ambruk. Juga, tidak ada ruang kosong untuk KBM.

Sejumlah siswa SDN Sawit belajar mengajar di kelas. Sementara itu, gedung yang digunakan atapnya ambruk dan bisa langsung roboh menimpa ruang Kelas V dan IV. Tidak hanya bubungan atau puncak bangunan yang melengkung, tetapi langit-langitnya juga cembung, artinya tiang penyangganya patah.

Namun, sejumlah siswa tetap mengajar dan mengajar, mereka tampaknya tidak peduli dengan bangunan yang terlihat berbahaya.

DIDUKUNG:

Pada pembukaan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja berharap IKM naik peringkat

“Sebenarnya kami khawatir gedung sekolah sewaktu-waktu bisa roboh, tapi kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan,” kata Kepala SDN Sawit, Sumartinah, Kamis (10/6/2022).

BACA JUGA: Dispar DIY mengabadikan objek wisata Ketoprak di Parangtritis

Sumartinah mengatakan ruang Kelas V saat ini dikosongkan dan proses belajar mengajar dipindahkan ke ruang ekstrakurikuler. Namun, terkadang ruang kelas V juga digunakan untuk kegiatan menari karena tidak ada ruang lain. Sedangkan ruang Kelas IV tetap digunakan karena tidak lagi memiliki ruang lain untuk kegiatan belajar mengajar.

Sebenarnya ada ruang komputer, tapi sejak Senin lalu ruangan itu digunakan untuk latihan dan ujian catatan prestasi nasional (ANBK) berbantuan komputer. Saat ini, pihaknya hanya mengimbau kepada wali kelas dan siswa untuk keluar ruangan dan mencari perlindungan jika mendengar bunyi berderak atau tanda atap akan runtuh.

Meski sempat was-was, proses belajar mengajar tetap dilakukan, meski dengan rasa takut suatu saat gedung sekolah tersebut akan ambruk. “Meski ada perasaan takut ya, apalagi kalau hujan atau ada angin kencang,” ujarnya.

Menurut Sumartinah, tidak hanya bagian barat gedung yang perlu direnovasi, tetapi juga bagian timur gedung yang sering bocor. Pasalnya, kedua gedung tersebut dibangun sejak tahun 2006 atau pasca gempa dan sampai saat ini belum pernah direnovasi kecuali untuk pekerjaan pemeliharaan yang membutuhkan anggaran kecil seperti mengganti ubin, mengganti plafon dan juga memperbaiki dinding yang rusak.

Untuk merenovasi kap mobil yang rusak membutuhkan anggaran yang besar yang tidak mungkin digunakan dengan anggaran sekolah. Upaya perbaikan atau renovasi bangunan sudah lama ada.

Setidaknya sejak menjadi kepala SDN Sawit pada tahun 2017, ia telah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Diskdikpora), namun sejauh ini belum ada informasi bahwa gedung sekolah tersebut akan direnovasi.

Orang tua siswa juga tidak boleh meminta sumbangan, karena selain tidak diperbolehkan, kondisi ekonomi masyarakat di sekitar SDN Sawit juga rata-rata kalangan bawah. Orang tua hanya dapat mendukung Disdikpora atau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Kalau sepertinya tidak bisa membongkar sendiri, bisa melamar, mungkin jurusannya yang diprioritaskan” [Disdikpora]” dia berkata.

Selain bangunan berbahaya, Sumartnah mengatakan peralatan infrastruktur lainnya, seperti meja dan kursi, juga perlu diganti karena sudah tua. Namun, dia berharap gedung tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu agar tidak membahayakan siswa atau guru. “Kami bawa ke kementerian agar diprioritaskan untuk kepentingan anak dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.

SDN Sawit juga menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul saat berkunjung ke sekolah tersebut Selasa (4/10/2022) lalu.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button