Simpati! Gedung SDN Bantul Ini Hampir Runtuh, Siswa, Guru Khawatir - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Simpati! Gedung SDN Bantul Ini Hampir Runtuh, Siswa, Guru Khawatir – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Kondisi Gedung SDN Sawit di Dusun Sawit, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul terlihat bengkok di bagian atap, Kamis (10/6/2022) – Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Solopos.com, BANTUL — Siswa dan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sawit di Dusun Sawit, Desa Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta merasa cemas selama belajar mengajar. Pasalnya, gedung sekolah yang dihuni saat ini sudah mengkhawatirkan dan terancam ambruk.

Sementara itu, saat ini tidak ada ruang kosong untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Direktur SDN Sawit Sumartinah mengatakan sudah saatnya merenovasi kondisi gedung sekolah karena gedung tersebut terancam ambruk, terutama di atas ruang kelas V, yang disebabkan punggungan atau puncak gedung sudah bengkok.

Sementara itu, kelas lain masih berada di gedung yang sama. Jadi jika atap kelas V runtuh, otomatis akan mempengaruhi ruangan lain.

Baca juga: Sebut Polisi Pemain Utama Kanjuruhan, Mahasiswa: Harus Bertanggung Jawab

“Hampir semua rusak, terutama kelas V dan IV karena atapnya sudah melengkung. Kalau hujan dan angin bertiup, itu mengkhawatirkan,” kata Sumartinah, Rabu (10/6/2022).

Siswa kelas V dengan atap melengkung terpaksa menggunakan ruangan lain yang biasanya digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Sementara itu, ruang Kelas V telah dibersihkan.

“Namun, terkadang digunakan untuk kegiatan menari,” katanya.

Sedangkan siswa kelas IV masih menggunakan ruang kelas karena tidak ada ruang kosong untuk kegiatan belajar mengajar. Saat ini, pihaknya hanya mengimbau wali kelas dan siswa untuk keluar ruangan dan mencari perlindungan jika mendengar suara kretek atau tanda atap akan runtuh.

Baca Juga: Identifikasi Benda Budaya, Museum Sonobudoyo Beli Alat Canggih dari Eropa

Meski ada kekhawatiran, proses belajar mengajar tetap dilakukan, meski dengan rasa takut jika gedung sekolah akhirnya ambruk.

“Meski ada perasaan takut ya, apalagi kalau hujan atau ada angin kencang,” ujarnya.

Dia terpaksa menggunakan ruangan itu karena tidak ada ruangan lain untuk menggantikannya.

Dia mengatakan dia telah menyarankan perbaikan atau renovasi gedung sekolah setiap tahun sejak 2016, tetapi sejauh ini tidak menerima bantuan. Selain mengajukan bantuan dari APBD, pihaknya juga telah mengajukan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), namun hal ini masih belum jelas.

Orang tua siswa berulang kali mendorong perbaikan gedung sekolah. Karena membutuhkan perbaikan sekolah, ia bahkan berpikir saat pensiun nanti ia akan menggunakan uang pensiunnya untuk membantu perbaikan gedung sekolah.

Baca juga: Perhatian! Ada karnaval wayang, jalan ditutup di kawasan Tugu Jogja

Namun, pensiun tidak banyak dan tidak cukup untuk perbaikan gedung. Meminta bantuan dari orang tua atau wali siswa juga tidak diperbolehkan.

“Kami sudah menyerahkannya ke Departemen [Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga/ Disdikpora] Jika ada bantuan, sekolah kami akan diprioritaskan. Demi kebaikan anak-anak dan demi kebaikan masyarakat,” kata Sumartinah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Pendidikan Pemuda Bantul Isdarmoko mengatakan, usulan rehabilitasi gedung sekolah sudah diajukan SDN Sawit. Saat ini masih dalam kajian dan diharapkan dapat diprioritaskan untuk perbaikan di tahun depan.

“Mudah-mudahan SDN Sawit menjadi prioritas rehabilitasi,” ujarnya.

Pesan ini disiarkan di Harianjogja.com berjudul “Siswa & Guru SDN Sawit Bantul Prihatin Gedung Sekolah Terancam Runtuh”.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button