Jawa Tengah

Pupuk Kaltim menyelenggarakan festival pangan lokal dan menggalakkan pemanfaatan lahan di perkotaan

RADARSOLO.ID – Dalam rangka HUT ke-45, PT Pupuk Kaltim menggelar festival makanan lokal di Pamedan Pura Mangkunegaran dari Sabtu hingga Minggu (13/11-13). Festival Makanan Lokal menampilkan berbagai jenis makanan olahan tradisional yang terbuat dari produk tanaman dari sawah dan kebun pondok. Serta berbagai jenis tanaman pangan yang bisa ditanam di dalam pot atau di lahan terbatas di perkotaan.

Sebanyak 20 stand disediakan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah khususnya dari kota Solo.

“Festival Pangan Lokal diadakan sebagai bentuk dukungan terhadap seruan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat untuk bersiap mengantisipasi potensi ancaman krisis ekonomi global yang dapat berdampak pada seluruh penduduk planet ini, termasuk Indonesia,” kata Wahyu Wulandari. . penggagas dan penanggung jawab Festival Pangan Lokal.

Festival ini akan dikemas dengan pendekatan artistik yang unik. Diantaranya, pemasangan lumbung dan gadai (dapur) yang akan membangkitkan ingatan pengunjung akan proses panjang mengelola produksi pertanian. Selama festival, juga akan ada berbagai hiburan yang bisa dinikmati masyarakat secara gratis.

Beberapa hiburan termasuk berbagai kesenian tradisional yang berkaitan dengan ritual kesuburan. Ritual ini biasanya dilakukan sebelum tanam atau setelah panen.

Panggung hiburan musik juga telah disiapkan untuk pengunjung. Akan ada Woro Mustiko, Pecas Ndahe dan sejumlah band lokal serta Roy Jeconiah.

“Festival ini bertujuan untuk menjadi destinasi wisata sementara untuk mengisi liburan akhir pekan, sekaligus sebagai sarana edukasi bagi masyarakat khususnya anak-anak,” ujar perempuan yang akrab disapa Wulan ini.

Festival ini juga dimeriahkan dengan lomba melukis dan lomba sepeda keseimbangan untuk anak-anak, serta karnaval gunung dengan berbagai hidangan di area car free day pada Minggu pagi. Berangkat dari pelataran Loji Gandrung menuju Pamedan Pura Mangkunegaran dengan prosesi khusus.

Wulan menjelaskan, digelarnya festival ini sebagai wujud syukur atas keberlangsungan upaya PT Pupuk Kaltim dalam memenuhi kebutuhan pupuk guna mengoptimalkan hasil pertanian dan perkebunan. Terutama yang dikelola oleh petani dan masyarakat pada umumnya.

Dengan sistem pemupukan yang tepat, risiko kerusakan lingkungan dapat dikurangi. Di sisi lain, kesuburan berbagai tanaman dapat dipertahankan dan produktivitas dapat ditingkatkan.

Wulan berharap melalui festival ini, masyarakat perkotaan khususnya di Solo dapat lebih terpacu untuk mengoptimalkan lahan di rumahnya masing-masing dengan senang menanam berbagai tanaman terutama tanaman pangan.

“Sekarang ada berbagai macam tanaman cabai, terong, tomat dan aneka sayuran yang bisa ditanam di polybag atau pot dan diletakkan di teras rumah. Hasil dan rasanya pun tidak kalah dengan tanaman di lapangan atau di pekarangan rumah. Jika konsumsi tomat atau lombok atau sayuran bisa dibeli di rumah, kita bisa menghemat uang belanja. Panen maksimal bisa didapatkan dengan lahan satu sentimeter,” kata Wulan.

Pemanfaatan lahan untuk berbagai tanaman, baik hias maupun pangan, juga dapat menjadi bagian dari komitmen penguatan ketahanan pangan di lingkungan keluarga, selain menghasilkan udara segar dan sehat. Semakin banyak orang yang terlibat dalam upaya optimalisasi lahan, kata Wulan, kebutuhan pangan akan semakin tersedia. Agar masyarakat Indonesia terhindar dari krisis pangan. (*/kwl/ria)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button