PPID | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan - WisataHits
Jawa Barat

PPID | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

4 Agustus 2022 dibaca 20 kali.

KONFERENSI PERS
Nomor : SP.217/HUMAS/PPIP/HMS.3/08/2022


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) menandatangani Nota Kesepahaman untuk membangun pembibitan di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan dengan kapasitas 10-12 juta bibit per tahun. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono dengan Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir di hadapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Jakarta (4/8/2022).


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya mengatakan: “Saya berbicara dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan PT. Adaro Energy Indonesia Tbk menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya yang telah bekerjasama dengan Kementerian LHK melalui program kerjasama pembangunan taman kanak-kanak di kabupaten Liang Anggang. Kerja kemitraan publik-swasta. Kerja sama ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan restorasi hutan dan lahan di dalam dan sekitar Provinsi Kalimantan Selatan,” ujarnya.


Ia melanjutkan, Presiden menegaskan bahwa kerja sama publik-swasta sejak November 2021 tahun lalu sangat positif, di mana dunia usaha dapat mendukung pengembangan taman kanak-kanak skala besar di berbagai provinsi di Indonesia. “Perintah ini sudah dikonfirmasi sejak 2019 dan akan dilaksanakan secara bertahap,” imbuhnya.


Untuk pengembangan pembibitan di kabupaten Liang Anggang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyiapkan lahan seluas 10-15 ha di kawasan hutan lindung di kecamatan Liang Anggang, kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Bibit yang akan dihasilkan antara lain jenis tumbuhan endemik (Kasturi, Kapul, Ramania, Meranti, Ulin, Gaharu, dll), tumbuhan estetis (Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabebuya, Tanjung, dsb), dan hasil hutan bukan kayu (HHBK). ) tanaman penghasil ( Durian. , Petai, Jengkol, Alpukat, Sawo, Kemiri, Sirsak dll).


Presiden meminta pembangunan 30 unit day care center serupa di Kalsel dibangun di seluruh Indonesia. Pembangunan pusat penitipan anak sedang berlangsung dan akan disiapkan dan dilaksanakan dengan gambaran kemajuan sampai dengan tahun 2022 sebagai berikut:
1) Rumpin, Jawa Barat (diresmikan dan beroperasi);
2) Danau Toba, Sumatera Utara (konstruksi selesai);
3) Likupang, Sulawesi Utara (konstruksi selesai);
4) Labuan Bajo, NTT (konstruksi);
5) Mentawir-IKN, Kalimantan Timur (penyiapan lahan dan pembangunan serentak);
6) Mandalika (persiapan pagar dan penyiapan lahan);
7) Bali (hanya mangrove, konstruksi sedang berlangsung, hampir selesai);
8) Kalimantan Selatan (setelah proses 2022 dan kami mulai sekarang);
9) Sumatera Selatan (setelah proses 2022);
10) Sulawesi Tenggara (setelah proses 2022);
11) Sulawesi Tengah (selanjutnya untuk proses 2022)


Pengembangan pembibitan skala besar di setiap provinsi bertujuan untuk mendukung restorasi ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang. Selain itu, juga sangat erat kaitannya dengan langkah Indonesia dalam merespon kondisi global (dengan tema yang paling penting dan populer adalah yang terkait dengan keberlanjutan, keanekaragaman hayati dan ekonomi sirkular dan penyelarasan karbon offset). Dalam konteks ini, Indonesia telah mengesahkan Agenda Net Sink FoLU 2030 Indonesia sebagai aksi mitigasi, yang menunjukkan ambisi mitigasi iklim dalam mengimplementasikan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.


“Dengan cara ini, Indonesia bisa memberikan contoh kejujuran, komitmen itu bukan sekedar janji, tapi berhasil.”
dalam komitmen yang disampaikan,” kata Menteri Siti.


Senada dengan itu, Presiden dan Direktur Adaro Group Garibaldi Thohir menyampaikan bahwa sebagai pemilik Kawasan Hutan Pinjam Pakai (PPKH), Adaro juga merupakan program pemerintah untuk membangun pembibitan untuk restorasi lahan kritis di Indonesia.


“Kami sangat bangga mendapat kepercayaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mewujudkan amanat besar ini, yaitu dengan membangun dan mengelola salah satu dari 30 day care center di Indonesia,” ujarnya.


Garibaldi yang akrab disapa Boy Tohir juga menjelaskan bahwa nursery center yang akan kita bangun di Kalsel ini akan memiliki luas 10 hingga 15 hektar dan akan menghasilkan bibit tanaman dengan fungsi konservasi dan serbaguna, yang nantinya akan disalurkan ke daerah kritis pemulihan Landes di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya.


“Kami berharap dengan pengalaman kami dalam merehabilitasi dan mengelola pembibitan ini, dapat memberikan manfaat lingkungan serta ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar,” kata Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro.


Selain membangun taman kanak-kanak, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel bekerjasama dengan Adaro telah mengembangkan Taman Wisata Alam Pulau Bakut (TWA) di Kabupaten Barito, Kalsel sebagai pusat konservasi satwa endemik. Kalimantan yaitu bekantan.
___________
Jakarta, KLHK, 4 Agustus 2022


Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas KLHK
Nunu Anugrah


Halaman web:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id


Youtube:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Instagram:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Twitter:
@kementerianlhk

Source: ppid.menlhk.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button