Pertama di Indonesia, Airlangga Hartarto: KEK Sanur Siap Jadi Destinasi Wisata - WisataHits
Jawa Barat

Pertama di Indonesia, Airlangga Hartarto: KEK Sanur Siap Jadi Destinasi Wisata

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pemerintah terus melakukan transformasi kebijakan menuju pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan menitikberatkan pada fokus terwujudnya KEK yang mampu memberi nilai tambah bagi penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.

Dalam rangka menjaga pengelolaan pengembangan KEK sejalan dengan dinamika ekonomi dan teknologi dunia, pemerintah telah mengembangkan KEK digital, KEK maintenance, repair and overhaul (MRO), selain itu pemerintah juga telah mengembangkan KEK dan Kesehatan. kawasan ekonomi khusus.

Dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan, pemerintah sedang mempersiapkan diri untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus Sanur di Kota Denpasar, Provinsi Bali, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan pertama di Indonesia. KEK Sanur juga akan menjadi jawaban atas tantangan saat ini dimana banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri karena keterbatasan fasilitas kesehatan di Indonesia.

Usulan pengembangan KEK di Sanur itu disetujui Dewan Nasional KEK yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat Dewan Nasional KEK, Jumat (22/7).

Selain itu, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan Presiden untuk mendirikan KEK melalui keputusan pemerintah karena telah memenuhi persyaratan keberhasilan pembangunan KEK.

“Dengan demikian, Dewan Nasional KEK Sanur menyetujui usulan KEK Sanur dan akan segera menyelesaikan peraturan pemerintah terkait KEK Sanur,” kata Menko Airlangga.

Persetujuan usulan KEK Sanur diharapkan dapat menghemat devisa dan meningkatkan perekonomian negara, serta meningkatkan fasilitas kesehatan di Indonesia melalui transfer ilmu.

Selain itu, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja dan mendatangkan investasi baru. Diharapkan pada tahun 2030 sekitar 4-8% penduduk Indonesia yang sebelumnya berobat ke luar negeri akan berobat ke KEK Sanur, dengan jumlah pasien berkisar antara 123.000 hingga 240.000 orang.

Diharapkan pada tahun 2045 total realisasi penghematan devisa mencapai Rp 86 triliun dan total tambahan devisa pada periode yang sama mencapai Rp 19,6 triliun.

KEK Sanur menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan dan Pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, hotel dan akomodasi MICE, kebun raya etnomedis dan pusat komersial.

Total luas lahan yang diusulkan 41,26 ha dengan nilai investasi Rp 10,2 triliun dan target penyerapan tenaga kerja 43.647 orang.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN, Menteri Kesehatan, Menteri Tenaga Kerja, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Gubernur Bali, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta pejabat dari kementerian/lembaga Anggota Dewan Nasional KEK

Source: jabar.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button