Percepatan SDM Banyuwangi Tourism Point - WisataHits
Jawa Timur

Percepatan SDM Banyuwangi Tourism Point

Vigi Sela Ipana, Jurusan Farmasi, Universitas Muhammadiyah Malang

LAGI Seiring berjalannya waktu, Banyuwangi melakukan perubahan yang terbilang cepat. Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Kabupaten Banyuwangi atau disebut juga Kota Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung timur pulau Jawa.

Bumi Blambangan, Kota Osing, Matahari Terbit Jawa dan Kota Gandrung hanyalah beberapa julukan dari kabupaten yang berbatasan langsung dengan Selat Bali ini. Selain itu, Banyuwangi juga dikenal sebagai kota Santet. Bahkan, konon dulu ada jargon yang mengatakan hanya lima ribu rupiah bisa memesan santet.

Perubahan kota banyuwangi yang dulunya mistis yang terkenal dengan santetnya, banyak orang yang ragu untuk mengunjungi banyuwangi pada waktu itu, namun sekarang sudah tidak banyak orang yang ingin berkunjung ke banyuwangi karena keindahan alam dan kotanya yang sangat indah.

Banyuwangi dikenal sebagai kota festival karena banyak festival diadakan sepanjang tahun seperti Festival Gandrung Sewu. Acara ini berlangsung setahun sekali di Pantai Boom yang berada di Selat Bali. Dengan adanya festival di Banyuwangi, banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Banyuwangi. Dengan mengunjungi Kota Banyuwangi, wisatawan mancanegara maupun lokal akan terkagum-kagum dengan keindahan Kota Banyuwangi dan ingin mengeksplor Kota Banyuwangi lebih jauh.

Banyuwangi memiliki ciri khas tersendiri yaitu dengan seni, adat istiadat, budaya dan keindahan alam yang mampu membangun Banyuwangi seperti saat ini.

Perubahan di Banyuwangi menurut saya meningkat pesat dari waktu ke waktu, apalagi sekarang Banyuwangi terkenal dengan keindahan alam dan budaya atau festivalnya, banyak orang mulai menyadari bahwa Banyuwangi bukan lagi kota yang ditakuti, tetapi Banyuwangi harus menjadi dikunjungi untuk menikmati keindahannya.

Pada tahun 2012, Banyuwangi mendapatkan sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup yang menjadikan Banyuwangi sebagai kota yang wajib dikunjungi. Ada banyak tempat wisata di Banyuwangi, namun masih banyak orang yang ingin memanfaatkannya untuk kebutuhan sendiri tanpa memikirkan orang lain, dan banyak orang yang mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan alam, seperti:

  1. membuang sampah yang mencemari pariwisata,
  2. Menjual barang atau makanan yang harganya sangat mahal selama berwisata sehingga menyebabkan orang enggan untuk mengunjunginya kembali,
  3. Rusaknya fasilitas di sekitar obyek wisata, mengakibatkan kurangnya fasilitas yang memadai.

Seperti wisata Kawah Ijen yang banyak terdapat sampah dalam perjalanan menuju puncak Gunung Ijen, padahal Kawah Ijen merupakan destinasi impian banyak orang. Aktivitas utama yang kerap menjadi incaran wisatawan adalah fenomena blue fire Ijen yang sudah bertaraf internasional. Padahal, fenomena blue fire ini sangat langka, hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Islandia. Oleh karena itu perlu kesadaran dari masyarakat itu sendiri, agar pariwisata sangat indah, dan dapat menarik perhatian wisatawan dari luar kota hingga mancanegara, terjaga keindahannya.

Agar pariwisata di Banyuwangi tetap terjaga dan tidak rusak seiring berjalannya waktu, Banyuwangi perlu mempercepat SDM di tempat-tempat wisata di Banyuwangi.

Secara umum, percepatan adalah percepatan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata percepatan adalah proses percepatan, pertambahan kelajuan atau percepatan dan laju perubahan kelajuan. Jadi percepatan sumber daya manusia berarti meningkatkan kualitas pemikiran, keterampilan dan pendidikan agar sumber daya alam lebih terjaga dan dibangun disekitarnya agar seimbang. Di satu sisi:

  1. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan, yang dapat diikuti oleh semua kalangan,
  2. Memberikan pendidikan atau pendidikan yang dapat dengan mudah dipahami dan diperoleh oleh semua kalangan,
  3. Melakukan pembinaan dengan mengembangkan kualitas atau potensi masyarakat atau individu,
  4. Memberikan penghargaan kepada individu atau masyarakat yang secara aktif berkontribusi dalam suatu kegiatan, dengan tujuan untuk memotivasi atau mendorong anggota masyarakat lainnya untuk berkontribusi secara aktif dalam setiap kegiatan.

Tidak hanya masyarakat sekitar pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pariwisata di Banyuwangi agar menjadi poros baru bagi Banyuwangi. Sebagai contoh:

  1. Bangun akses ke tempat wisata ini karena masih banyak tempat wisata yang akses jalannya sulit atau rusak.
  2. Berinvestasi pada penduduk lokal untuk menjaga tur tetap berjalan,
  3. Memfasilitasi dan mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan potensi atraksi wisata.

Dulu banyuwangi memang terkenal dengan santetnya, cerita ini tidak perlu kita hilangkan, tapi dari cerita ini banyuwangi menjadi terkenal, dan kita sebagai generasi muda dan tua harus melestarikan keindahan banyuwangi, agar banyuwangi tetap jaya. bukan lagi kota yang terkenal dengan santet, tapi kota dengan seribu keindahan.

*) mahasiswa

Jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button