Pusat Studi Halal ITS termasuk dalam 10 besar pendamping aktif LP3H - WisataHits
Jawa Timur

Pusat Studi Halal ITS termasuk dalam 10 besar pendamping aktif LP3H

Pusat Studi Halal ITS termasuk dalam 10 besar pendamping aktif LP3H

Pemeringkatan ini diperoleh ITS atas kerjasama dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam 18 Tim Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Sertifikasi Halal.

Surabaya (ANTARA) – Pusat Kajian Halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember 10 November menjadi satu-satunya perguruan tinggi negeri yang masuk dalam rangking 10 Besar Pendamping Aktif oleh Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal Nasional (LP3H).

“Rating ini diraih PKH ITS dengan 132 pendamping halal aktif terhitung 2,40 persen dari 10 besar pendamping aktif secara keseluruhan,” kata Wakil Ketua PKH ITS Nur Aini Rakhmawati di Surabaya, Rabu.

Dengan penilaian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini, PKH ITS akan mendapat 24.000 kuota khusus sertifikasi Halal tahun 2023. “Dengan kuota ini, kami akan mendapat kucuran dana dari Kementerian Agama sesuai kuota yang diberikan,” ungkapnya.

Selain itu, menurut dosen yang akrab disapa Aini ini, ITS mengungkapkan pemeringkatan ini atas kerja sama dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam 18 Tim Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Sertifikasi Halal.

Mereka dilatih untuk membantu sertifikasi Halal. Melalui pelatihan ini, dosen dan mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan tentang proses sertifikasi produk Halal untuk membantu masyarakat.

Setelah mendapatkan pelatihan, tim di KKN Abmas diberi tugas untuk mendampingi UMKM mendapatkan sertifikasi Halal secara langsung sebagai syarat kelulusan.

Selama prosesnya, PKH terus mendukung ITS melalui pemantauan oleh dosen dan proses validasi data oleh PKH. Aini mengatakan mereka tidak hanya melatih, tetapi juga melakukan pembinaan bertahap.

Meski baru bergabung sebagai LP3H pada Agustus 2022, lanjut Aini, PKH ITS telah berhasil menerbitkan 204 sertifikat halal bagi UMKM dalam waktu empat bulan. Tidak hanya UMKM yang ada di Surabaya, tapi juga sampai Kediri, Pamekasan dan Pasuruan.

“Kita ikut serta dalam pengembangan kawasan Halal Kediri, kawasan edu wisata garam, hingga pariwisata masa kini,” ujarnya.

Meski sempat terkendala karena banyak UMKM yang kurang paham teknologi dan pengajuan sertifikasi halal dikembalikan, namun para pembantu mengelola masalah ini dengan baik.

Sayangnya, antrian di komisi fatwa masih panjang, sehingga sertifikat halal baru tersedia setelah dua atau tiga bulan diproses.

Lulusan Teknik Informatika ITS ini berharap PKH ITS dapat memenuhi target kuota yang ada melalui berbagai program yang akan segera dicanangkan, diantaranya Gerakan Halal Seribu UMKM.

Baca Juga: Kemenag Tutup Pendaftaran Pendamping Proses Halal
Baca Juga: Kemenag Buka Pendaftaran Pendamping Produksi Produk Halal
Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Latih Pendamping Produk Halal UMKM

Reporter: Willi Iranawan
Penerbit : Muhammad Yusuf
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button