Kya-kya Rising Back, jadi alternatif wisata malam di kota Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Kya-kya Rising Back, jadi alternatif wisata malam di kota Surabaya

Suara.com – Setelah bertahun-tahun mati suri, Kya-kya Surabaya Tour atau Wisata Pecinan Kembang Jepun kini hidup kembali di Jalan Kembang Jepun Surabaya. Ikon wisata kuliner di Surabaya ini menjadi alternatif wisata malam di kota pahlawan. Kya-kya Surabaya terus berkembang dan menawarkan beragam pilihan kuliner.

Pembukaan Surabaya Kya-kya Tour dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di tengah malam, Sabtu (9/10/2022). Acara peresmian dihadiri Kapolres Surabaya dan Kapolsek Tanjung Perak beserta Forkopimda Kota Surabaya. Dahlan Iskan secara khusus hadir pada saat itu. Bahkan, acara tersebut juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, serta sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya lainnya.

Warga Surabaya menyambut baik peresmian wisata baru tersebut dengan sangat antusias. Anda tersandung di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Tak hanya menyaksikan peluncuran Kya-kya Surabaya, warga pun terlihat menikmati berbagai menu produk UMKM yang berjejer di jalan.

Peresmian Kya-kya Reborn ditandai dengan pemukulan rebana oleh Walikota Eri dan Forkopimda Surabaya, serta berbagai pemangku kepentingan yang hadir. Saat itu rombongan juga sempat menaiki becak hias keliling rumah Abuhan dan juga keliling klenteng. Bahkan Wali Kota Eri dan Forkopimda Surabaya juga sempat berkeliling dan merasakan berbagai produk UMKM yang ada di stand UMKM.

Baca Juga: Satpol PP ASN Surabaya Penjual Bukti Hasil Pengawasan Bernama Tersangka

Pembukaan Surabaya Kya-kya Tour oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi tepat di malam yang cerah, Sabtu (9/10/2022) malam.  (Dokumen: Pemkot Surabaya)Pembukaan Surabaya Kya-kya Tour oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi tepat di malam yang cerah, Sabtu (9/10/2022) malam. (Dokumen: Pemkot Surabaya)

Pada kesempatan ini, Eri bersyukur karena bisa meluncurkan Kya-kya Reborn malam ini, yang bertepatan dengan bulan purnama. Menurutnya, bulan purnama adalah tanggal yang baik bagi orang Tionghoa untuk memulai pekerjaan, perdagangan, dan bisnis.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan diluncurkannya Kya-kya Rebon bulan purnama ini tidak hanya menjadi tempat yang akan dibuka dan kemudian diselesaikan, tetapi saya yakin Kya-kya ini akan seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon kota Surabaya. Kita juga bisa melihat dan mendapatkan makanan khas China karena memang Chinatown ya,” kata Eri.

Di Wisata Pecinan Kembang Jepun nanti pengunjung bisa explore dulu sejarah Pecinan dengan becak, ada rumah Abuhan dan juga klenteng. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan khas China.

“Saat ini sudah ada 60 UMKM yang sudah laku dan yang membanggakan, 30 di antaranya dari UMKM yang berdomisili di sini,” ujarnya.

Eri juga memastikan, setelah melihat antusiasme warga Surabaya terhadap wisata kya-kya, pihaknya bersama pemangku kepentingan lainnya sepakat untuk mengembangkan wisata Pecinan agar ke depan bisa meluaskan kawasan wisata di sepanjang Jalan Kembang Jepun dan stan-stan UMKM yang akan digunakan.

Baca Juga: Kabar Prostitusi Dolly Kembali, Pemkot Surabaya Hanya Konfirmasi Rumor

“Ke depan, kami akan terus mengecat semua bangunan di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Warna catnya seperti rumah Chinatown yaitu hitam, merah dan emas. Kami juga akan memasang papan nama di semua bangunan. Papan nama tersebut nantinya akan menggunakan huruf Cina dan memiliki arti dalam bahasa Indonesia,” ujarnya.

Oleh karena itu, Eri memastikan Pemkot Surabaya akan terus melakukan pembenahan di daerah tersebut. Karena Kya-kya akan menjadi alternatif destinasi wisata lain di Surabaya ke depan, bersama dengan Tunjungan Romansa dan juga Susur Sungai Kalimas.

“Sementara itu, kami buka pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu dari matahari terbenam hingga pukul 10 malam WIB. Antusiasme masyarakat juga akan kita lihat, tapi kalau tinggi mungkin akan kita tambah lagi,” ujarnya.

Ditambahkan Eri, Wisata Pecinan Kembang Jepun ini merupakan bukti bahwa budaya di Arek Surabaya masih sangat terjaga dengan baik yaitu budaya yang menghargai dan peduli antar semua budaya, agama, suku dan ras yang ada di Surabaya. Karena itu, ia mengaku sangat bangga dengan warga kota Suarbaya yang bisa terus menjaga rasa toleransi, kebersamaan dan gotong royong.

“Semoga wisata ini semakin menggerakkan dan mengembangkan UKM kota Surabaya sehingga dapat menggerakkan perekonomian di kota Surabaya,” ujarnya.

Di situs ini, Pemkot Surabaya kini telah merobohkan salah satu bangunan semi permanen di kawasan Kembang Jepun. Untuk penataan kawasan, bangunan dibongkar untuk menggantikan bangunan dengan fasilitas umum seperti toilet dan pos jaga.

Sementara itu, Agata salah satu warga yang hadir dalam pembukaan Surabaya Kya-kya Tour mengaku sangat bangga dan senang karena wisata kuliner terkenal itu dibangkitkan kembali oleh Walikota Eri. Bahkan, ia juga mengaku bisa bernostalgia dengan berbagai kuliner yang dulu ada di daerah tersebut.

“Rasanya nostalgia tentang masa lalu lagi. Yang utama adalah Surabaya. Terima kasih banyak kepada Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya yang telah menghidupkan kembali wisata ini. Slogannya sekarang: Jangan bilang pernah ke Surabaya kalau belum pernah ke Kya-kya Surabaya,” pungkasnya. (ADV)

Source: www.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button