Perairan Jawa Timur Gelombang Tinggi, - WisataHits
Jawa Timur

Perairan Jawa Timur Gelombang Tinggi,

Perairan Jawa Timur Gelombang Tinggi,

Surabaya, IDN Times – Cuaca ekstrem yang berdampak gelombang tinggi melanda perairan Jawa Timur (Jawa Timur). Yang terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelautan Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.

Dalam peringatan dini, BMKG menyebut perairan di Jawa Timur bagian utara, termasuk Pulau Madura dan Bawean, akan mengalami gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter. Di selatan, diperkirakan ketinggian 2,5 hingga 4 meter. Peringatan dini ini berlaku mulai 31 Januari hingga 3 Februari 2023.

Tingginya gelombang di perairan Jawa Timur membuat kapal pesiar berbendera Bahama MV OCEAN ODYSSEY yang membawa 124 wisatawan asal Amerika Serikat (AS) itu tidak bisa berlabuh di pelabuhan Kalianget, Sumenep. Hingga saat ini kapal tersebut masih berlayar di perairan Sumenep, menunggu cuaca baik untuk berlabuh di dermaga.

“Kami belum bisa sandar karena gelombang masih tinggi,” kata Kepala Dinas Sumenep Pariwsiata Mohammad Iksan saat dikonfirmasi, Rabu (1/2/2023).

Dinas pariwisata terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan biro perjalanan kapal pesiar. Iksan mengatakan, MV OCEAN ODYSSEY akan kembali ke Sumenep bulan depan dengan membawa berbagai wisatawan. Saat ini kapal sudah memutuskan untuk berlayar ke Probolinggo.

“Posisinya di Pamekasan dan KSOP tidak mengizinkannya untuk bersandar dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke Probolinggo,” ujarnya.

Dinas Pariwisata Sumenep, kata Iksan, akan kembali mempersiapkan kedatangan kapal pesiar bulan depan. Menurutnya, ada beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi wisatawan atau wisatawan mancanegara.

Seperti Masjid Jami, Anjungan Keraton, Pantai Lombang, Slopeng, Pulau Giliyang dan Pulau Gili Labak. Wisatawan mancanegara juga disuguhi berbagai pertunjukan budaya seperti kleengan, sarung dan berbagai kesenian khas Sumenep.

Lereng kapal pesiar ke Jawa, khususnya Sumenep, sebenarnya bukan hal baru. Karena sepanjang tahun 2018 sekitar 32 kapal pesiar singgah ke sini. Kapal tersebut membawa turis asing dari Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Sayangnya, karena COVID-19, kunjungan menurun drastis.

“Oleh karena itu, kami sekarang mempersiapkan ledakan ekonomi ini untuk menyambut wisatawan asing sebanyak-banyaknya. Turis dan turis lokal sudah ramai sejak akhir tahun lalu. Untuk rombongan seperti ini dalam waktu dekat akan lebih banyak lagi,” kata Bupati Achmad Fauzi.

Baca Juga: Gelombang 6 meter diperkirakan melanda sejumlah daerah di Indonesia

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button