Waspadai Peran Algoritma - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Waspadai Peran Algoritma – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Oriza Viloza (Solopos/Spesial)

Saya ingat betul alur informasi Ferdy Sambo di awal kasus pembunuhan di rumah dinasnya, Jl. Duren Tiga, Jakarta Selatan muncul ke permukaan. Membanjirnya informasi nyaris menjadikan pembaca sebagai “hakim” dari kasus yang kini telah dibawa ke pengadilan.

Ferdy Sambo memiliki karir monsieur. Sekitar setahun lalu, saat pertama kali diangkat menjadi Kapolres Propam, Sambo kerap muncul di beberapa pemberitaan. Yang paling saya temukan adalah pernyataan tegas Sambo bahwa dia bersedia menghancurkan dua tingkat struktur di atas jika dia menemukan pelanggaran.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Pernyataan ini cukup mengangkat beberapa ekspektasi dari institusi Polri. Video kesaksian Sambo dalam wawancara televisi swasta muncul kembali ketika insiden Duren Tiga terbongkar. Bukan perjalanan kasus Sambo yang sebenarnya yang ingin saya bahas di sini.

Suatu malam saya berhenti di sebuah toko angkringan untuk mengisi perut dan menghangatkan badan dengan minum wedang. Saya berhenti di toko angkringan Pak Sugek, begitu pelanggan biasa menyebut dealer angkringan itu.

Malam itu dan malam-malam setelahnya, pemandangan gerobak angkringan itu tidak berubah. Pakde Sugek terus memutar video di channel YouTube-nya untuk mengikuti perkembangan kasus sambo. Aktivitas menonton YouTube sambil melayani pelanggan terus menjadi perbincangan yang ramai.

Pada saat itu, materi informasi mandek di catatan saya. Sesaat sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut kasus tersebut dan mengklarifikasi apa yang terjadi.

Informasi stagnan seperti itu, saya temukan, tampaknya cukup berisiko, terutama ketika fase sambo dihentikan. Ada cerita yang menarik sekaligus mengganggu. Selama percakapan di toko angkringan Sebelumnya, Pakde Sugek dan beberapa lainnya kerap mengungkapkan ketidakpercayaan mereka kepada polisi.

Berbekal cerita yang mereka lihat di YouTube, mereka percaya informasi tentang pemenjaraan Ferdy Sambo hanyalah tipuan. Rupanya, ketidakpercayaan itu didasarkan pada konten yang diunggah lebih dari enam bulan lalu. Saya mengetahuinya setelah meminta izin untuk memverifikasi sumbernya, yang tidak membuat Pakde Sugek percaya bahwa Sambo telah ditahan di penjara.

Ketidakakuratan mengkonsumsi informasi ini tentang cara kerja algoritma. Seperti halnya mengetik kata kunci, mesin pencari tidak selalu menyajikan konten terbaru. Terkadang mesin pencari memberikan prioritas untuk menampilkan konten yang paling banyak diakses pengguna.

Ini berlaku untuk mesin telusur atau platform yang menggunakan algoritme untuk pengoperasiannya. percakapan di toko angkringan bisa jadi contoh. Tidak semua informasi konsumen dapat menyaring konten yang mereka cari sesuai dengan kebutuhan periode waktu tertentu, dll.

Ada informasi mendesak yang harus segera diperoleh untuk dijadikan pedoman. Kondisi ini tidak berbeda dengan arus informasi tentang dinamika politik. Masih banyak orang di luar sana yang percaya memberikan informasi yang bisa dikategorikan tidak etis.

Ada beberapa kepentingan, salah satunya adalah uang. Selama Anda bisa memainkan algoritme, kesuksesan sudah di depan mata. Itulah kalimat yang pernah saya baca.

Bisa dibayangkan, institusi sebesar Polri mendapat saran dari Presiden tentang cara mempercepat pemrosesan informasi. pentingnya menghadirkan formasi cepat untuk menjawab pertanyaan masyarakat.

Tujuannya agar masyarakat mendapat informasi seakurat mungkin tentang apa yang terjadi terkait dengan perlakuan dan pelayanan hukum. Presiden meminta polisi menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Ada kekhawatiran Presiden yang saya tangkap dari wacana tersebut.

Jika informasi tidak tersedia, itu tidak akan mudah diterima, dan spekulasi dapat mengalir dengan bebas. Belum lagi jika ada prospek yang ingin menggulirkan informasi untuk membangun persepsi tertentu.

Jangan sampai arus informasi menjadi kebalikan dari tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button