Penantian 16 tahun, Rafflesia Arnoldii akhirnya mekar di luar habitatnya - WisataHits
Jawa Barat

Penantian 16 tahun, Rafflesia Arnoldii akhirnya mekar di luar habitatnya

TEMPO.CO, jakarta – Untuk pertama kalinya Rafflesia arnoldii R. Br. berkembang di luar habitatnya setelah 16 tahun upaya konservasi sejak 1818. Akhirnya, awal September Rafflesia arnoldii R.Br beberapa kancing bunga mulai bermunculan dan salah satunya mekar pada tanggal 12 September 2022 di Kebun Raya Bogor.

Sofi Mursidawati, peneliti dan kurator koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, mengatakan bunga endemik Sumatera ini membutuhkan waktu lama untuk mekar sempurna. Ini karena Rafflesia adalah spesies parasit yang langka.

Jika tumbuh cepat, akan mengejutkan inangnya atau mati karena kebutuhan akan makanan dan air 100 persen bergantung pada inangnya. Sebagai parasit raksasa, ia harus mencegah inangnya sakit atau mati, yang juga berujung pada kematiannya,” kata Sofi saat diwawancarai Tempo.

upaya konservasi Rafflesia arnoldii R.Br di luar habitatnya (di tempat) telah dilakukan sejak tahun 1818. Baru pada tahun 2006 para peneliti di Kebun Raya Rafflesia Bogor melakukan upaya penanaman benih Rafflesia arnoldii R. Br. Akhirnya pada awal September 2022 muncul beberapa umbi, salah satunya mekar pada 12 September 2022 dengan diameter kelopak tidak lebih dari 60 cm.

Menurut Sofi, tidak ada upaya khusus yang dilakukan agar Rafflesia bisa mekar. Hanya membersihkan atau merawat lingkungan. Karena pembungaan Rafflesia lebih merupakan fenomena alam.

Rafflesia arnoldii R.Br adalah spesies tumbuhan yang unik karena tidak memiliki daun, akar, dan batang sejati. Namun tanaman ini memiliki ukuran bunga yang besar. Bahkan termasuk salah satu bunga tunggal terbesar di dunia.

Bunga dari Bengkulu ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Joseph Arnold dan Thomas Stanford Raffles dalam sebuah ekspedisi. Kemudian tanaman itu dinamai setelah penggabungan Raffles dan Arnold.

Bunga raksasa kharismatik ini termasuk dalam Daftar Nasional Tumbuhan Terancam berdasarkan Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993 dan juga merupakan tumbuhan yang dilindungi berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 4 Tahun 1999 dan Daftar Merah IUCN Status Konservasi Rentan.

Sampai sekarang Raflesia memiliki 33 spesies di dunia. 14 spesies ini tumbuh di Indonesia dengan 11 spesies endemik Sumatera.

Rafflesia arnoldii R. Br tumbuh di Tetrastigma lanset (Roxb.) tanaman inang ditanam 22 Januari 1953 sebagai hasil rotasi tanaman (pertukaran benih) dari Florida pada tahun 1952,” tambah Sofi.

Kebun Raya Bogor tahun 2010 berhasil berkembang Rafflesia patma hitam dan per 2019 sudah berbunga 16 kali.

Zahrani Jati Hidayah

Membaca:
Bunga bangkai raksasa tumbuh di kebun kopi di Aceh

Selalu Memperbarui informasi terkini. mendengarkan berita terkini dan pesan yang dipilih Tempo.co di saluran Telegram “Pembaruan Tempo.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Kamu harusUntuk memasang Aplikasi Telegram dulu

Source: tekno.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button