Pemkot Yogyakarta libatkan polisi dalam mengusut kasus pemukulan pengamen jalanan - WisataHits
Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta libatkan polisi dalam mengusut kasus pemukulan pengamen jalanan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta Melibatkan polisi setempat untuk menindak kasus turis perempuan dipukuli pengamen di kawasan Jalan Mangkubumi Yogyakarta yang viral pada Sabtu 2 Juli 2022. “Kalau melihat kasus yang ada unsur pidananya menyusup, maka kami akan melibatkan polisi untuk mengusutnya,” kata Pj Satpam Kota Yogyakarta Sumadi, Selasa, 5 Juli 2022.

Sumadi mengaku belum menerima informasi profil pengamen itu. Dia belum bisa memastikan apakah preman itu warga Yogyakarta atau pendatang baru yang mendulang untung dengan menjadi pengamen di Yogyakarta saat libur panjang sekolah itu.

“Saat liburan seperti ini, apalagi long weekend, Yogya banyak dikunjungi wisatawan, jadi mungkin ada orang luar yang datang ke sini untuk mencari kebahagiaan lewat nyanyian,” ujarnya.

Selama ini, insiden pengamen yang memaksa pengunjung memberikan uang atas aksinya hampir tidak pernah terjadi. Terutama di kawasan padat wisata seperti Jalan Mangkubumi, Malioboro, Alun-Alun. “Mereka yang bernyanyi di Yogya selama ini diinstruksikan untuk tetap sopan, terutama terhadap wisatawan, karena sektor pariwisata merupakan anugrah terbesar bagi Yogyakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Ekwanto, Kepala Satuan Tugas (UPT) Kawasan Pelestarian Budaya Malioboro, mengatakan pemerintah kota akan menindaklanjuti aksi pengamen yang menghantam kepala turis tersebut. “Saat kami mendapat informasi tentang kejadian itu, kami mengirimkan petugas untuk melakukan penggeledahan di Jalan Mangkubumi dan sekitarnya, namun tidak ditemukan,” kata Ekwanto.

Ekwanto mengatakan setelah kejadian itu, Pemkot Yogyakarta terus memburu para pengamen untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. “Kita akan keluarkan dia dari daerah dan meminta Satpol PP mengantisipasi jika dia bernyanyi di tempat lain,” katanya.

Kasubag Humas Polda DIY, Wakapolsek Timbul Sasana Raharja mengatakan, polisi menemukan perempuan korban pemukulan pengamen itu. “Namun saat kami temui, korban tidak mau melaporkannya,” kata Timbul. Timbul mengatakan pengajuan laporan polisi merupakan upaya untuk memastikan kasus itu bisa dilanjutkan.

Ia mengatakan Yogyakarta sebagai kota wisata harus memberikan kenyamanan bagi setiap masyarakat. Polisi sendiri, kata dia, akan menindak tegas berupa kasus hukum bagi mereka yang melanggar hukum.

Sebelumnya, sederet turis musisi jalanan di Indonesia tertimpa batu Kota Yogyakarta itu menjadi viral di media sosial Facebook. Dalam unggahan tersebut, seorang turis sedang makan di sebuah angkringan di Jalan Mangkubumi dan tiba-tiba seorang pengamen yang mendekatinya terkena pecahan batu dari jalan pejalan kaki karena kesal karena tidak diberi uang.

Turis itu mencoba melemparkan pengamen itu kembali dengan batu, tetapi pengamen itu melarikan diri. Dalam kejadian ini, pengunggah menyayangkan warga sekitar, khususnya penjaga taman dan petugas keamanan di sekitar lokasi, tidak melakukan tindakan apa pun. Pengunggah juga menjelaskan bahwa jika dilihat sepintas, para pengamen yang melempari turis itu terlihat seperti orang berkebutuhan khusus.

WICKSONO PRIBADI

Baca Juga: PKL Pindah ke Teras Malioboro Yogyakarta, Ini Daftar Pekerjaan Rumah yang Belum Selesai

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita Tempo.co terbaru dan berita unggulan di saluran Tempo.co Update Telegram. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button