Kejurnas IERC 2022, ratusan speed crosser menaklukan trek ekstrim di lereng Bromo - WisataHits
Jawa Timur

Kejurnas IERC 2022, ratusan speed crosser menaklukan trek ekstrim di lereng Bromo

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO – Ratusan crosser mengikuti putaran kedua Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2022 pada Sabtu (10/11/2022).

Kejuaraan nasional yang bertemakan “Dari Matahari Bertemu Bulan” ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari mancanegara.

Mereka beradu kecepatan dan ketangkasan dalam menaklukan lintasan ekstrim di lereng Gunung Bromo.

Sebagai informasi, kompetisi akan berlangsung selama tiga hari mulai Jumat (9/12/2022) hingga Minggu (11/12/2022).

Kompetisi ini dibagi menjadi empat kelas: Kelas Enduro Individu Beregu, Enduro Individu Buatan, Individu Enduro Lokal, dan Enduro 40 Individu.

Pesaing kelas enduro individu lanjutan yang mewakili Polres Probolinggo, Eko Apriyanto, mengatakan lintasan dalam kejuaraan ini sangat menantang dan ekstrim.

Alhasil, ia mengaku melakukan latihan fisik jelang kejuaraan negara bagian dan rutin mengecek kondisi motornya.

“Trek di kejuaraan ini sangat menantang bagi kami. Kejuaraan ini sangat kami nantikan,” ujarnya, Sabtu (10/12/2022).

Nyumalia, salah satu kompetitor di Kelas Perorangan Enduro Lokal Tim SAS Probolinggo, mengumumkan bahwa ini adalah partisipasi pertamanya di IERC Championship.

Meski masih pendatang baru di IERC Championship, Nyumalia sukses meraih juara 2 pada hari pertama Jumat (12/9/2022) lalu.

“Ini pertama kalinya saya berlaga di kejuaraan IERC, menurut saya kejuaraan ini lebih ke reli. Kesulitannya terletak pada jalur yang akan dilalui yang licin dan becek,” ujarnya.

Ketua Pelaksana Kejuaraan Nasional Enduro Rally Championship (IERC) 2022 Edi Nurwanto mengatakan ada tiga putaran atau lintasan yang berbeda jarak dalam kejuaraan tersebut.

Rute pertama sepanjang 90 kilometer, kedua 110 kilometer, dan ketiga 95 kilometer. Semua jalur utama melewati perbukitan di lereng Gunung Bromo.

Kejuaraan nasional ini menggunakan GPS dan live tracking untuk memantau keberadaan kompetitor selama kompetisi berlangsung.

Kejuaraan tersebut digelar dengan tujuan merekrut bibit silangan untuk kejuaraan internasional.

Selain itu, lereng Gunung Bromo dipilih agar destinasi wisata Bromo bisa lebih dikenal dunia dan bangkit pascapandemi Covid-19.

“Diikuti 130 peserta yang terbagi dalam 4 kelas. Ada beberapa peserta luar negeri karena ada poin internasionalnya,” pungkas Edi.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button