Pemkot Malang - Gelar Kerajinan Kreatif, Pemkot Malang menghadirkan Malang Creativa Festival 2022 - WisataHits
Jawa Timur

Pemkot Malang – Gelar Kerajinan Kreatif, Pemkot Malang menghadirkan Malang Creativa Festival 2022

Malang, (malangkota.go.id) – Kota Malang terus berupaya merevitalisasi Kota Malang sebagai kota kreatif yang mampu menyerap potensi ekonomi kreatif (ekraf) melalui event-event kreatif. Berbagai event menarik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku kreatifitas dan pelengkap destinasi wisata di kawasan cagar budaya Kajoetangan. Melihat hal tersebut, Kementerian Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menggelar Festival Kreatif Malang 2022 pada Sabtu (26/11/2022).

Malang Creative Festival 2022 akan digelar di Kawasan Cagar Budaya Kajoetangan pada Sabtu (26/11/2022).

Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengungkapkan, Kota Malang memiliki kreativitas untuk mendorong daya saing daerah dan potensi ekonomi kreatif unggulan.

“Berdasarkan niat untuk menjaga momentum revitalisasi ekonomi dan menguntungkan para pelaku industri kreatif, maka lahirlah gagasan Malang Creativa Festival 2022. Acara ini dihadiri oleh 50 UMKM serta pelaku ekonomi lainnya di kawasan cagar budaya Kajoetangan,” jelas Baihaqi.

Sementara Walikota Malang Drs H. Sutiaji mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Menurutnya, peristiwa ini menandai bangkitnya perekonomian kota Malang yang berujung pada kejayaan ekonomi Indonesia.

“Kawasan Kayutangan akan menjadi pusat galeri dan pameran. Kemudian produk diinkubasi di PKS. Jika MCC adalah tempat inkubasi dimana tidak semua proses jual beli dilakukan disana. Sementara acara seperti ini bisa menjadi ajang jual beli produk UMKM,” ujarnya.

Selain itu, Sutiaji mengatakan UMKM berperan penting dalam mendorong perekonomian. Pria berkacamata ini diminta meningkatkan pendapatan daerah dengan membeli produk UMKM. “Yang merasa harus bukan orang lain, tapi yang perlu merasakan harus warga kota Malang dan sekitarnya. Ini harus menjadi komitmen kita bersama. Acara ini merupakan instrumen kepedulian kita terhadap perekonomian nasional,” lanjutnya.

Sutiaji juga mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Penunjang Operasional (TPOK) di Kota Malang untuk membeli produk UMKM. “Sudah direncanakan sejak lama, saat ini sedang dibangun aplikasinya. Seperti halnya Kelompok 1 dan 2, disarankan untuk membelanjakan setidaknya Rp 500.000 untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau saya hitung, ada perputaran tidak kurang dari Rp 12 Miliar, itu ekonomi nasional. Ini harus kita bangun bersama-sama,” jelasnya.

“Terima kasih kepada warga Kota Malang yang siap memahami dan waspada terhadap penutupan jalan sementara akibat peristiwa ini. Mohon maaf jika perjalanan terganggu,” kata Sutiaji.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga menyampaikan rencana dan harapannya agar kegiatan serupa rutin dilakukan. “Kami ingin mengadakan acara sebulan sekali, mungkin sore hingga malam hari. Dua tahun lalu, kami memiliki ide untuk membuat acara yang menarik banyak wisatawan, seperti acara Padang Bulan, pertunjukan musik. Ini pemanasan,” katanya

Penyelenggaraan acara ini tentunya tak luput dari dukungan masyarakat Kampoeng Kajoetangan Heritage. Salah satu bentuk partisipasinya adalah pembukaan beberapa warung kuliner tradisional. “Warga merespon dengan baik karena acara seperti ini memungkinkan warga untuk mempromosikan produk dan bangunan yang menjadi ciri khas Kampoeng Heritage Kajoetangan. Menu yang disajikan pada festival ini sebenarnya adalah menu sehari-hari di desa kami. Semoga acara seperti ini lebih sering diadakan untuk membantu warga kita mempromosikan produk dan desanya,” ujar Nikmatur Rohmah, warga Kampoeng Kajoetangan Heritage.

Salah satu UKM yang ikut serta adalah dari Ikatan Pengusaha Wanita Muslimah Indonesia (IPEMI). “Mudah-mudahan bisa terjadi setiap tahun. Karena dapat memperkenalkan kuliner khas Kota Malang dan banyak pengunjung yang datang dari Kota Malang maupun luar. Semoga menjadi event besar di Kota Malang dan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat sebagai sarana promosi. Secara keseluruhan bagus,” ujar Mufidah Yusniar, Sekretaris IPEMI.

Bahkan, acara ini tidak hanya menarik pengunjung dari kota. Tapi juga dari luar kota Malang. Salah satunya adalah Andreas Handoyo dari Lampung yang menginap di sebuah hotel di kawasan Kayutangan dan memutuskan untuk mengunjungi Malang Creative Center. “Menarik sekali ya, bisa membangkitkan UMKM. PAD-nya luar biasa. Dan itu bagus, Pak Wali menyarankan agar pejabat membeli produk UMKM. Ini luar biasa,” katanya.

Pengunjung lainnya, Yona dan Mega dari Temanggung, Jawa Tengah, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini. “Dulu ada Malang Tempo Doeloe di Ijen, jadi saya senang sekali sekarang ada lagi kegiatan seperti ini. pertunjukan hebat Mudah-mudahan ini terus berlanjut dan semoga menjadi lebih baik dan lebih seru lagi,” tambahnya.

Acara yang digelar di Jalan Basuki Rahmat ini menampilkan berbagai potensi kreatif di bidang kerajinan tangan, dekorasi rumah, sastra tie-dye, musik dan pertunjukan. Festival kuliner hingga kompetisi kreasi kuliner spesial dimana pemenangnya akan mewakili Kota Malang di ajang tingkat nasional. 50 peserta memenuhi stand dengan atraktif. Mereka berlomba-lomba mendekorasi booth dengan konsep menarik dan juga menghadirkan suguhan unik dengan berbagai inovasi. Setelah penilaian dewan juri, Hotel Aria Gajayana meraih predikat terbaik untuk kategori stand masak profesional. Pada kategori General Cooking Stands, Kampoeng Kajoetangan meraih juara RW 1. Pada kategori Non Kuliner, Batik Sundari meraih gelar terbaik. (ari/ram)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button