Pengunjung snorkling Gili Ketapang ramai, tapi PAD minim - WisataHits
Jawa Tengah

Pengunjung snorkling Gili Ketapang ramai, tapi PAD minim

SUMBER, Radar Bromo perjalanan snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo selalu ramai dikunjungi. Namun, hingga pertengahan tahun 2022, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pariwisata sangat rendah. Rp 1 juta saja.

Data yang Dikumpulkan Jawa Pos Radar Bromo Tahun ini Pemkab Probolinggo menargetkan PAD sebesar Rp 15 juta sebagai pembalasan terhadap wisatawan melalui Dispopar snorkeling. Namun, hingga paruh tahun berjalan, realisasi PAD hanya berkisar Rp 1 juta.

Kepala Desa Gili Ketapang Munir mengatakan, sejauh ini pariwisata meningkat snorkeling Itu selalu ramai dengan pengunjung. Apalagi saat hari libur atau Sabtu-Minggu. Namun, dia tidak mengetahui adanya pembalasan terhadap PAD di Kabupaten Probolinggo. Karena selama ini pemerintah desa dan BUMDes tidak pernah menerima retribusi wisata sedikitpun snorkeling itu.

“Untungnya ada tiket masuk ke Kabupaten Probolinggo. Karena tidak ada biaya masuk untuk desa termasuk BUMDes. Karena perjalanan snorkeling tidak dikelola oleh desa. Namun dikelola oleh kelompok (operator snorkeling) masing-masing,” katanya Jawa Pos Radar Bromo.

Kepala desa mengatakan harus ada diskusi dan kesepakatan bersama tentang pengelolaan pariwisata snorkeling. Termasuk pembagian iuran. Sebelumnya, pihaknya telah mengusulkan pembangunan sarana prasarana (sarpras) pariwisata snorkeling Kementerian Desa melalui program BUMDes.

Jika manfaat program telah diperhatikan oleh kelompok pengelola pariwisata snorkeling dan turis, baru kemudian partainya bisa turun bersama untuk organisasi turis snorkeling bahkan lebih baik. “Perlu ada kesepakatan bersama untuk pengelolaan pariwisata” snorkeling di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto mengatakan, pariwisata snorkeling Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi sekitar 15 juta rupee untuk PAD. Namun hingga pertengahan tahun ini baru terealisasi Rp 1 juta.

Source: radarbromo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button