Kota Probolinggo masuk 3 besar Kovablik Jawa Timur - WisataHits
Jawa Timur

Kota Probolinggo masuk 3 besar Kovablik Jawa Timur

Sekretaris Ninik memberikan penjelasan tentang pengembangan Kampung Tematik.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.

Dalam rangka Dies Natalis Provinsi Jawa Timur ke-77, Badan Penyelenggara Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Lomba Inovasi Pelayanan Masyarakat (Kovablik) Jawa Timur 2022 Kota Batu. Inovasi tersebut mengusung “Kademangan Bangkit” dengan tema “Desa Bertema”.

Dalam keterangannya, Kamis (13/10), Anis Probowati, Ahli Muda Analis Kebijakan, Departemen Organisasi, Setda Kota Probolinggo, menegaskan Pemkot Probolinggo termasuk dalam kelompok khusus. “Oleh karena itu kami mengajukan proposal seleksi ulang Juli lalu dan bersyukur bisa masuk 3 besar inovasi dalam kelompok khusus pada acara di Kovablik ini,” jelasnya.

Di ruang komando, kantor walikota Probolinggo, kantor organisasi Jawa Timur, berlangsung tahapan lomba yaitu presentasi dan wawancara. Selaku panelis yang mewakili Kota Probolinggo, Sekda, Dr. Ninik Ira Wibawati, juga penjelasan tentang pengembangan kampung tematik.

Sekretaris I Kota Probolinggo didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pujo Agung Satrio dan Camat Kademangan Ghofur Effendi. Ninik menjelaskan, desa tematik yang semula hanya ada di kecamatan Kademangan kini diperluas menjadi empat kecamatan lagi dengan total 56 desa tematik. Namun, karena pandemi COVID-19, telah menyusut menjadi 30 desa bertema aktif.

Usai pemaparan materi, dua dari enam juri yang merupakan penasehat sektor publik, yakni Didik Purwandanu dan Redhi Setiadi, mengajukan pertanyaan tentang ‘hasil’ desa tematik dan bagaimana daerah menemukan manfaatnya. Waktu yang diberikan pada sesi tanya jawab adalah 12 menit.

Terkejut usai penyampaian materi, Sekda Ninik kembali merasa terpacu untuk mengaktifkan kembali kampung bertema yang sudah lama tertunda. “Hal ini pada gilirannya dapat menjadi motivasi bahwa kita sebenarnya memiliki desa bertema sejak 2018. Penguatan komunitas demikian dilihat dari kelebihan masing-masing individu. Kompetisi ini bertujuan untuk merevitalisasi desa tematik yang sudah ada dan belum aktif, atau mungkin membuat desa tematik baru,” jelasnya.

drg. Ninik juga berharap Kota Probolinggo dapat meraih hasil terbaik dalam kompetisi ini dan inovasi ini juga telah diadopsi oleh kota/pemerintah lain di Jawa Timur. “Karena sebenarnya masih banyak kota/pemerintah lain di sini yang bisa belajar tentang desa bertema,” katanya.

Masyarakat Kota Probolinggo berevolusi untuk meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Begitu pula kader PKK, RT/RW dan masyarakat Desa Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. Mereka menggelar Sosialisasi Desa Tematik Penguatan Potensi Lokal di Balai Desa setempat pada Jumat, 18 Juni 2021 yang dihadiri Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.

Walikota Hadi berpesan kepada masyarakat untuk mengembangkan kreativitas dan partisipasi secara bersama-sama guna meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya secara mandiri. Masyarakat juga diharapkan mampu meningkatkan potensi dan kearifan lokal lingkungan sehingga tidak hanya kualitas lingkungan yang meningkat, tetapi berpotensi menjadi destinasi wisata.

“Saya sangat mengapresiasi Pokmas Arjuna Desa Kebonsari Kulon atas upayanya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mewujudkan apa yang dicita-citakan,” ujarnya. Lebih lanjut Hadi melanjutkan, paradigma yang mendasari kampung bertema itu sendiri adalah komitmen Pemkot Probolinggo untuk menciptakan ruang partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan.

“Tahap perencanaan berbasis masyarakat untuk mewujudkan ruang khas desa yang ditopang oleh masyarakat dan muncul dari ide-ide kreatif masyarakat,” ujarnya.

Walikota Hadi menambahkan, keberadaan kampung bertema di setiap Kelurahan dimaksudkan sebagai perwujudan kreativitas dalam mendesain kawasan dengan ciri khas lokal. Juga, meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat dengan memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan ekonomi lokal dengan menggali potensi ekonomi masyarakat.

“Untuk itu, saya berharap perangkat daerah terkait terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada desa-desa tematik yang sudah muncul dan masih dalam tahap perintisan,” imbaunya.

Terkait Desa Kebonsari Kulon sendiri, Walikota Hadi mendorong daerah setempat untuk memanfaatkan potensi lokalnya yang terkenal dengan perkebunan anggurnya. “Setiap orang harus tetap optimis, mendorong dan menggerakkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di masyarakatnya masing-masing. Mari kita jaga dan rawat infrastruktur yang sudah dibangun agar bisa dimanfaatkan dan dikembangkan lebih optimal lagi,” imbuhnya.[wap.ca]

Source: www.harianbhirawa.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button