Pemda Sultra yang mencanangkan Kejuaraan Sofbol Dunia ini yakin akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara - WisataHits
Jawa Barat

Pemda Sultra yang mencanangkan Kejuaraan Sofbol Dunia ini yakin akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara

Pemda Sultra yang mencanangkan Kejuaraan Sofbol Dunia ini yakin akan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara

Liputan6.com, Kendari – Wisata olahraga masih jarang dilihat sebagai sarana promosi wisata lokal di Sulawesi Tenggara. Padahal, selain Kepulauan Wakatobi, masih banyak tempat wisata di daratan Anoa yang tak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia.

Diketahui, pascapandemi Covid-19, tingkat kunjungan wisatawan ke Sultra masih rendah. Padahal, kawasan primadona Kepulauan Wakatobi ini belum banyak terlihat kunjungan dan aktivitas wisatawan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Melihat kondisi tersebut, Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara dan Lakidende Softball Club menggagas kejuaraan dunia di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Rencananya, acara tersebut akan digelar pada awal Juli 2023.

Klub Softball Lakidende akan menjadi pelaksana teknis di Sulawesi Tenggara. Menurut pihak klub, sudah ada delapan negara peserta yang akan mengikuti kejuaraan tersebut.

Delapan negara tersebut adalah Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Belanda. Setiap perwakilan negara mengirimkan salah satu klub terbaik di Kota Kendari.

Sejak Januari 2023, pengurus Persatuan Bisbol dan Sofbol Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sultra memastikan keikutsertaan sejumlah klub peserta Piala Dunia Sofbol Sultra. Sehingga tidak bertentangan dengan jadwal kompetisi resmi di negara masing-masing.

Ketua Perbasasi Sultra Pahri Yamsul mengatakan, pihaknya juga akan mengundang 3 atau 4 klub softball Indonesia untuk bertanding pada saat itu. Diantaranya Pirates of Borneo, Prambors Jakarta, Piccadily Makassar dan Georgeus Bandung. Sebanyak 12 atau 13 klub akan bertanding di Kota Kendari.

“Untuk negara dan klub yang berkunjung, kami akan menyiapkan akomodasi dan transportasi hingga acara selesai. Cukup bayar tiket pesawat kedatangan dan keberangkatan saja,” kata Pahri Yamsul, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, penting untuk menyiapkan konfirmasi kedatangan jauh-jauh hari. Perbasasi berusaha merancang jadwal acara sedemikian rupa agar tidak bertentangan dengan acara resmi klub-klub di negara peserta. Selain itu, kesiapan lapangan dan kondisi cuaca selama kejuaraan juga menentukan keberhasilan.

“Untuk lapangan Lakidende lebih baik dari Makassar. Rumputnya sudah bagus, tinggal kerikil (campuran pasir dan tanah) akan diupdate secepatnya dalam waktu dekat,” ujar Pahri Yamsul.

Pahri mengatakan alasan utama dipilihnya sofbol sebagai olahraga yang mendongkrak pariwisata adalah terkait dengan nama besar Lakindende Club di tingkat nasional dan Asia Tenggara. Saat ini Lakidende dan para atletnya banyak menorehkan prestasi di luar negeri.

“Kemudian kejuaraan ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan Sultra pada PON mendatang,” tambah Pahri.

Menurutnya, ada target jangka pendek Piala Dunia di Sultra. Kehadiran sejumlah pemain asing di Sultra akan menginspirasi atlet lokal untuk berkembang kompetensi. Mulai dari teknik lemparan (throw) hingga pukulan, para atlet akan berhadapan dengan skill banyak pemain asing yang berada di atas rata-rata pemain Indonesia.

“Tujuan jangka panjangnya bukan hanya sebagai momen untuk mengukur keberhasilan PON mendatang, tetapi juga sebagai pendongkrak pariwisata di Sultra,” jelasnya.

Ia mengatakan Sulawesi Tenggara tidak hanya terkenal dengan Wakatobi. Namun ada tempat lain seperti Wisata Pantai Labengki, Pulau Bokori, Nambo dan Pantai Toronipa. Selain itu, ada juga tur berpemandu ke Benteng Keraton Buton dan Air Terjun Moramo, yang tidak banyak diketahui orang tetapi memiliki nilai jual yang bagus.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button