Jawa Timur

Pelestarian budaya tradisional, Kejurnas Perisai Nasional mengembangkan wisata olahraga

Dua pegulat silat berlaga di Kejurnas Perisai Diri yang digelar di Gimnasium Gajah Mada Kota Batu. Kompetisi berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Desember. (MVoice/Spesial)

SUARA WARNA– Pada tanggal 18 s/d 22 Desember diadakan Kejuaraan Pelajar Bela Diri (PD) Bela Diri Nasional (PD) Pelajar di Gimnasium Gajah Mada Kota Batu. Sebanyak 1.377 petarung memperebutkan Piala Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Piala KGPAA Paku Alam X. Peserta berasal dari beberapa provinsi antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Kejuaraan piala bergilir telah diadakan sejak tahun 2012. Kompetisi ini telah ditangguhkan selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Nomor yang disengketakan adalah pertandingan bebas Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), pertandingan versi Perisai Diri, kerapian teknik tangan kosong, kerapian teknik bersenjata, dan kesenian perorangan IPSI.

Kejurnas ini merupakan ajang uji coba hasil latihan sekaligus ajang para pesilat untuk saling mengenal satu sama lain sehingga kita merasa seperti satu keluarga besar. Tahun 2019, SMAN dan SMPN 1 Gianyar berhasil meraih gelar juara umum pada Kejurnas Perisai Negara yang diadakan di Solo.

“Salam juga untuk mahasiswa asal Gianyar yang sudah siap mempertahankan gelar juara umum. Melalui acara ini, mahasiswa dari berbagai provinsi juga bisa menikmati destinasi wisata yang ada di kota Batu,” ujar ketua panitia Agus Zailudin.

Baca juga:

Javier Roca tak ingin Madura United menghentikan rentetan kemenangan Arema

Untuk memeriahkan malam pergantian tahun, Solaris Malang mengusung tema retro 90′

Dua proyek dalam program prioritas dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2022

Sebanyak 254 UKM di Kota Batu mendapat bantuan BLT BBM

Ketua Harian Pengurus Pusat PD Nyoman Yamadhiputra mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi dalam pengembangan sport tourism. Untuk itu penyelenggaraan kejuaraan nasional ini memilih daerah wisata seperti Kota Batu.

“Kontribusi Perisai Diri kepada negara melalui pencak silat ini dapat mendongkrak pariwisata,” ujarnya.

Ia mengatakan pencak silat patut berbangga karena olahraga tersebut telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh Unesco. Pada saat yang sama, berbagai kalangan mendorong agar pencak silat masuk ke arena olimpiade.

Melekat pada berbagai aspek Pencak Silat. Selain seni bela diri yang kompetitif dan terkait dengan penampilan, mereka juga memiliki aspek mental dan spiritual yang memperkuat karakter. Serta aspek seni budaya warisan nenek moyang bangsa. Nilai-nilai luhur dalam empat aspek ini harus dilestarikan dan disosialisasikan di dunia.

“Jaga budaya tradisional sebagai tempat meraih kesuksesan. Kejurnas ini merupakan ajang mencetak atlet-atlet berprestasi untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button