Anak Muda Ciptakan Lapangan Kerja di Desa • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Anak Muda Ciptakan Lapangan Kerja di Desa • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Sebanyak 52 siswa di sepuluh SMK se-DIJ telah menyelesaikan tahun pertama. Gelar ini karena pada tahun 2021 telah selesainya hasil pembinaan kegiatan kewirausahaan di sekolah-sekolah. Tujuannya agar para pengusaha muda ini bisa mengembangkan usaha dengan melihat potensi yang ada di desanya masing-masing.

Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X mengatakan para pengusaha muda ini bisa melanjutkan pendidikan di tingkat universitas atau akademi bagi mereka yang mampu lulus. Di sisi lain, lulusan yang tidak mampu diharapkan menjadi pembaharu di desanya. Sehingga dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan potensi desa untuk membantu pengembangan program “Desa Mandiri Budaya”. “Ini dimaksudkan untuk memperkuat potensi desa baginya. Dari pengusaha hingga reformis yang bisa merekrut di sana,” ujarnya usai melantik puluhan pengusaha muda dari 10 SMK se-DIJ kemarin (26/8) di Hotel Inna Malioboro.

HB X menjelaskan, penting agar selama ini masyarakat yang tergolong miskin atau pengangguran bisa merasakan dampak positifnya. Itu untuk mendapatkan pekerjaan bagi mereka. Hal ini juga sebagai upaya memotivasi orang lain untuk menjadi wirausaha di berbagai bidang.
“Entah mendirikan koperasi atau apapun di sektor pertanian atau perikanan, yang penting desa itu tumbuh dan ada kegiatan lain. Bukan hanya petani dan nelayan,” katanya.

Bentuk dukungan terhadap kegiatan di desa selama ini hanya berupa bantuan gubernur. Tentu ada sektor pariwisata dan sebagainya sehingga ada lapangan pekerjaan di desa. Melihat kondisi saat ini, para pemuda ini diharapkan menjadi pionir dalam menggalakkan program desa mandiri budaya. Sehingga pertumbuhan dapat dicapai dengan cepat di desa dengan menciptakan lapangan kerja. “Anda tidak harus menganggap kota sebagai tempat kerja. Dia akhirnya pergi ke kota untuk menjual sapi untuk mencuri tanah, tetapi begitu pandemi berakhir, kembali ke desa menjadi masalah,” jelasnya.

Dengan munculnya upaya pembangunan desa dan semakin banyaknya desa, HB X optimis program Desa Mandiri Budaya dapat tumbuh dan terwujud untuk kemaslahatan masyarakat. Penduduk desa, termasuk kaum muda, adalah pionirnya. Dan gerakan Momenku Ready to Pack ini dikatakan sebagai jawaban atas permasalahan belum maksimalnya asupan lulusan SMK. “Saya yakin ke depan akan tumbuh sentra-sentra wirausaha muda yang dapat membuka lapangan kerja baru,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIJ Didik Wardaya mengatakan upaya tersebut merupakan gerakan model partisipatif sistem dunia usaha di lingkungan sekolah untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Kegiatan ini diilhami oleh kondisi nyata di mana beberapa lulusan profesional belum dan tidak akan diterima di dunia kerja. Selain itu, angka kemiskinan DIJ masih dalam kategori tinggi. Bahkan di atas rata-rata nasional. “Oleh karena itu, perlu ada modifikasi pendidikan dengan mengembangkan inkubasi kewirausahaan,” ujarnya.

Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi kemiskinan, menurunkan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi, meningkatkan indeks pembangunan pemuda, berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan menumbuhkan wirausahawan muda.

“Kami menginstruksikan lulusan SMK untuk tidak mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan (pekerjaan) sendiri bagi siswa,” ujarnya.
Badan ini optimistis dapat dikembangkan lebih lanjut. Awalnya, hanya 10 SMK di DIJ yang terlibat dalam program ini. Kedepannya diharapkan semakin banyak sekolah dan bisa menjadi program nasional.

Pada tahap akhir pertama ini, ada 52 siswa dari 10 SMK se-DIJ. Mereka adalah pelajar hasil menggalakkan kegiatan wirausaha di sekolah pada tahun 2021. Saat ini, mereka sukses bersama perusahaannya masing-masing di berbagai bidang seperti kuliner, bahan makanan, kecantikan, media online dan game.

Salah satu wisudawan, Valensi Surya Permana mengungkapkan, bisnis kuliner bebek bekunya kini semakin berkembang setelah mengenyam pendidikan kewirausahaan di sekolah. Bisnis kuliner yang ia dirikan bersama ayahnya sejak 2019 bahkan sudah memasarkan produknya hingga ke Sumatera dan Kalimantan. Perusahaannya mulai membantu perekonomian keluarga yang sedang terpuruk di masa pandemi.

“Awalnya, hanya saya dan ayah saya yang bekerja. Saat ini kami memiliki enam pekerja lain yang membantu. Omset bulanan lebih dari Rp 100 juta. Tapi sekali omzetnya sampai 1 Milyar. (bagaimana/bah)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button