Patung Craki penjual jamu kini berada di Pasar Ngasem. Inilah artinya - WisataHits
Yogyakarta

Patung Craki penjual jamu kini berada di Pasar Ngasem. Inilah artinya

Laporan wartawan Jogja Tribune Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Arca Craki kini berada di Pasar Ngasem di kota Yogyakarta.

Patung tersebut merupakan karya Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai bentuk melanjutkan warisan leluhur berupa jamu dan merupakan bagian dari Dies Natalis UGM ke-73.

Untuk craki sendiri diartikan sebagai penjual jamu.

Jadi, patung Craki menggambarkan seorang wanita yang menjual jamu duduk di tengah, menekuk lututnya dan menuangkan sebotol jamu ke dalam mangkuk.

Berdiri di tengah pintu masuk Pasar Ngasem, patung tersebut sengaja dibuat seukuran tubuh manusia, seluruhnya terbuat dari bahan logam dan berdiri di atas pondasi batu kali.

Baca Juga: UGM Kirim 1.333 Mahasiswa KKN PPM, Mendes PDTT Beberkan Target Percepat Pembangunan Desa

Ketua panitia Dies Natalis UGM ke-73, Prof.DR.Ir. Eni Harmayani, M.Sc., mengatakan pemasangan patung Craki atau ramuan jamu di lokasi Pasar Ngasem merupakan bentuk apresiasi UGM terhadap para perajin jamu.

“Para herbalis ini telah berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat nusantara selama ratusan tahun dan tetap melestarikan budaya minum jamu secara tradisional,” kata Eni saat peresmian, Jumat (16/12/2022). . ).

Menurut Eni, para perajin jamu yang masih meneruskan dan melestarikan warisan leluhurnya ini menjual baik jamu maupun olahan jamu.

“Dari dulu hingga sekarang, para penjual jamu selalu mahir dan setia berkeliling dari rumah ke rumah untuk menjaga kesehatan penghuni rumah dengan membawa jamu. Membawa barang-barang seperti anak kecil dengan lembut dan hati-hati. Mereka adalah pejuang yang melestarikan tradisi dan berperan penting dalam kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Guru Besar Fakultas Teknologi Pangan itu mengatakan, jamu disebut pangan fungsional dalam ilmu pengetahuan modern, yang saat ini dikonsumsi sebagai minuman kesehatan oleh masyarakat Indonesia pada puncak pandemi yang lalu.

Baca Juga: UGM berkomitmen tingkatkan layanan dan dukungan bagi mahasiswa difabel

Adapun penempatan patung Craki di Pasar Ngasem, menurut Eni, karena Pasar Ngasem merupakan salah satu pasar tradisional yang masih menjual jamu.

Selain itu, kawasan ini berada di depan kawasan bangunan bersejarah Tamansari.

“Pasar Ngasem kami pilih sebagai kawasan heritage dan Pemkot Yogyakarta menjadikannya sebagai objek wisata baru. Pasar ini juga dikenal dengan makanan tradisional yang masih melegenda, antara lain nasi apem dan jadah ketupat serta brongkos koyor,” jelasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button