Pariwisata berkembang, ekonomi do-it-yourself tumbuh

Harianjogja.com,JOGJA – Perekonomian DIY tumbuh 5,20% (yoy) pada triwulan II 2022. Pelonggaran aktivitas masyarakat dan pariwisata di pasar perbaikan rumah yang mulai menggeliat, menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan tiga besar kenaikan dua digit terjadi pada kelompok jasa lainnya sebesar 24,21%, diikuti oleh kelompok pengangkutan dan penyimpanan sebesar 23,19% dan pertanian sebesar 14,48 %. “Selain itu, penyediaan akomodasi dan makanan dan minuman juga meningkat relatif tajam, sebesar 9,06%,” kata Sugeng, Jumat (5/8/2022).

Dinamika libur sekolah dan lebaran mendukung peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan. Pemerintah juga melonggarkan aturan perjalanan pulang, tidak lagi mewajibkan tes antigen atau SWAB, terutama untuk perjalanan jauh. Hal ini secara otomatis mendorong tumbuhnya sektor-sektor penunjang pariwisata, terutama transportasi, akomodasi, serta makanan dan minuman.

Baca Juga : Tumbuh Ekonomi, Buka Investasi di Kawasan JJLS Gunungkidul

“Jumlah penumpang udara, kereta api, dan darat meningkat signifikan dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Dampak positif juga dirasakan oleh para pelaku industri kreatif khususnya kerajinan, kuliner dan fashion. Ketiga komoditas tersebut laris manis selama masa liburan. Selain itu, sebagian besar mahasiswa sudah mulai bertatap muka, sehingga banyak pendatang baru yang kembali ke Jogja,” kata Sugeng.

Sugeng menjelaskan, pangsa pertumbuhan pada triwulan II 2022 akan didominasi oleh sektor pertanian dengan pangsa 1,04%. Selain itu, transportasi sebesar 0,95% dan akomodasi untuk makanan dan minuman sebesar 0,81%, diikuti oleh Infokom dan jasa lainnya masing-masing sebesar 8%.

Dalam struktur perekonomian DIY, pada triwulan ini sektor industri pengolahan mendominasi sebesar 12,30%, diikuti oleh sektor informasi dan komunikasi sebesar 10,55% serta akomodasi dan katering sebesar 10,11%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, struktur PDRB mengalami perubahan. Posisi konstruksi di urutan ketiga digantikan oleh penyediaan akomodasi dan makanan.

Source: ekbis.harianjogja.com