Lihatlah candi peninggalan Kerajaan Singasari yang unik dan bersejarah - WisataHits
Jawa Tengah

Lihatlah candi peninggalan Kerajaan Singasari yang unik dan bersejarah

WAKTU INDONESIA, MALANG – Berwisata di Malang memang tidak ada habisnya, ada tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam, wahana fairground, kuliner hingga wisata sejarah. Karena banyak sekali tempat bersejarah yang unik dan menarik yang bisa memberikan pengalaman sekaligus pelajaran.

Salah satunya adalah Candi Singasari, sebuah candi peninggalan Kerajaan Singasari. Terletak di Jalan Tunggul Ametung No. 4, Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang memiliki banyak cerita sejarah yang menarik untuk dinikmati. Tempat ini sering dijadikan tempat penelitian dan kunjungan sekolah.

Hari Kusno, salah satu penjaga Candi Singosari menjelaskan, candi ini ditemukan sekitar tahun 1803 M saat Belanda masih menjajah Indonesia. Ditemukan oleh Nicolaus Engelhard, seorang Belanda yang menjadi gubernur pantai timur laut Jawa pada saat itu.

Nicolaus Engelhard juga menunjukkan perbedaan antara candi-candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Arca.jpgPatung-patung di sekitar candi (Foto:perpunas.go.id)

Candi Singasari dikenal sebagai candi Hindu-Budha yang pernah menjadi tempat “pendharma” raja terakhir Singasari, Kartanegara.

Uniknya, cara pembuatan Candi Singasari ini menggunakan sistem dimana batu andesit ditumpuk hingga ketinggian tertentu kemudian diukir dari bagian atas kemudian bagian bawah candi. Candi Singasari ini juga memiliki sebuah ruangan kecil yang menampung seorang yoni yang telah rusak di bagian atasnya.

Sebelum memasuki candi, Anda bisa melihat ukiran kepala Kala dan beberapa relief di atas gapura. Apalagi jika dilihat sekilas, bangunan candi Singasari tampak memiliki dua tingkat, dan juga pada puncaknya berbentuk Meru bertumpuk yang bagian atasnya sudah sedikit runtuh.

Hari Kusno juga memajang beberapa arca di halaman candi. Sebagian besar patung dalam keadaan rusak dan ada juga yang belum selesai. Beberapa di antaranya adalah arca Siwa dan Durga.

Hari Kusno menambahkan, banyak arca yang dipindahkan di sekitar candi dan ada pula yang dikirim ke Belanda untuk Raja Belanda atau untuk koleksi di museum. Dan sebagian lainnya dikirim ke Semarang.

Petirtaan-watugede.jpgPetirtaan watugede (Foto: Arsipsingosari)

“Pada zaman Belanda, ketika pertama kali ditemukan, banyak arca di sekitar candi, tetapi pada saat itu ditemukan banyak orang Belanda, banyak yang dikirim ke Belanda, dan juga dikumpulkan di rumah,” katanya kepada TIMES Indonesia. Minggu (30/1022).

Di kawasan Singasari, ada dua tempat bersejarah lainnya yang masih berhubungan dengan candi Singasari ini.

“Jika ada dua tempat lain di dekatnya yang terkait dengan candi Singasari ini. Yang pertama Candi Dwarapala yang dipercaya sebagai pintu gerbang candi, dan yang kedua Petirtaan Watugede untuk tempat mandi putri kerajaan,” jelasnya.

Candi Singasari merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat dilindungi dan dilestarikan oleh masyarakat setempat agar masyarakat Indonesia tidak pernah melupakan sejarah bangsa Indonesia.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button